Selain itu, lanjut Cahyo, Kompartemen BPRS terus aktif untuk menunjang stabilitas SDM di industri baik dari level komisaris, direksi, manajer hingga staf.
Berbagai pelatihan dibuatkan untuk berbagai program secara daring maupun luring.
"Kegiatan sertifikasi terus dilakukan ditambah dengan training-training dalam pengembangan SDM. BPRS secara sumber daya manusia insaninya harus mempunyai intelektual yang modern, maju dan tangguh", tandasnya.
Selain menyampaikan hal tersebut, dalam sambutannya, Cahyo menjelaskan masa kepengurusan 2018-2021 telah menjalankan enam bidang program utama dalam membantu dan memajukan BPRS di Indonesia.
Pertama dalam bidang hukum dan advokasi.
Kedua yakni riset, kajian dan publikasi.
Ketiga, organisasi dan pembinaan anggota.
Ke empat yaitu sertifikasi, literasi dan edukasi.
Ke lima pengembangan bisnis dan IT.
Dan keenam yakni kolaborasi dan hubungan kelembagaan.
“Enam program utama ini telah menjadi bagian dari pondasi BPRS untuk bisa bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi. BPRS bisa tumbuh lebih baik dalam perkembangan dunia perbankan di Indonesia," ucapnya.
Untuk diketahui, Munas ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Gunawan Setyo Utomo Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Prof KH Didin Hafiduddin sebagai Tokoh Agama.
Baca artikel lainnya terkait dunia Bisnis.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)