TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan program Agro Solution PT Pupuk Indonesia (Persero) banyak berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di tengah wabah covid-19.
Bakir Pasaman juga menjelaskan bahwa Agro Solution merupakan upaya perusahaan menjawab kebutuhan petani.
Melalui program ini pula, Pupuk Indonesia berusaha meningkatkan produktivitas pertanian, menambah penghasilan petani serta mengedukasi petani meskipun menggunakan pupuk non-subsidi.
Baca juga: Kementan Apresiasi Pemkab Madiun Kucurkan Subsidi Pupuk Petani Kecil
"Kami memberikan pendampingan secara komprehensif dalam budidaya tanaman padi oleh petani, baik melalui kegiatan off farm maupun on farm, dan melibatkan multi stakeholder," ujar Bakir dalam keterangannya, Kamis (8/4).
Pada kegiatan off farm, lanjut Bakir, program Agro Solution memberikan akses permodalan kepada petani melalui perbankan, jaminan atas risiko gagal panen oleh perusahaan asuransi, serta kepastian pembelian hasil panen oleh trader atau offtaker.
Baca juga: Tercatat di eRDKK, Petani Klaten Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi
Sedangkan di on farm, Pupuk Indonesia menyediakan produk input pertanian non-subsidi berkualitas, baik itu pupuk, benih, serta pestisida dan lain sebagainya. Di samping itu juga memberikan kawalan teknologi dan bimbingan teknis budidaya pertanian.
Bakir mengungkapkan, telah banyak kisas sukses yang dicatat dari program ini. Sejauh ini, pilot project program Agro Solution telah membukukan hasil positif di Banyuwangi, Jember, Bima, Dompu, Ponorogo, Magetan, Madiun, dan Tuban. Di wilayah-wilayah tersebut, program Agro Solution telah dilaksanakan di 2.815 hektar lahan dan melibatkan 2.078 orang petani.
Tercatat, terjadi peningkatan rerata panen gabah kering sebesar 55,8 persen dan jagung kering sebesar 45 persen pada wilayah-wilayah tersebut. Keuntungan petani pun turut meningkat. Dimana peningkatan keuntungan dari panen gabah kering sebesar 91 persen dan dari jagung kering sebesar 60 persen.
"Program ini merupakan langkah nyata perusahaan mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," sebutnya.
Baca juga: Kementan ke DPR Usulkan Perbaikan Skema Distribusi Pupuk Subsidi
Atas pencapaian tersebut, program Agro Solution dinobatkan sebagai "The Best Innovation in Social Business Model" dalam ajang "iNews Maker Award 2021".
Sementara itu, Agro Solution telah resmi diluncurkan di Kabupaten Jember pada 5 November 2020 lalu. Melihat hasil positif dari program ini, Pupuk Indonesia menargetkan Agro Solution bisa dilaksanakan di lahan seluas 50.000 hektare pada tahun 2021.
Target tersebut dilaksanakan oleh lima anggota holding, yaitu Petrokimia Gresik dengan target lahan 16.000 hektare, kemudian Pupuk Kalimantan Timur 12.000 hektare, Pupuk Kujang 10.000 hektare, Sriwidjaja Palembang 8.000 hektare, dan Pupuk Iskandar Muda 4.000 hektare. Saat ini Agro Solution telah dilaksanakan pada 10.861 hektare lahan di berbagai wilayah Indonesia.
"Faktor utama keberhasilan program ini adalah pendampingan atau kawalan teknologi. Dengan adanya peningkatan produktivitas secara signifikan, serta akses permodalan dan pasar yang dipermudah, maka pendapatan petani meningkat sehingga petani tidak lagi tergantung pada pupuk bersubsidi," tandas Bakir.
artikel ini sudah tayang di KONTAN, dengan judul: Program Agro Solution Pupuk Indonesia raih penghargaan inovasi terbaik