Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan ekonomi saat ini semakin cepat dan menghadirkan beragam peluang dalam mengembangkan kekayaan.
Pesatnya perkembangan teknologi digital turut mempermudah akses ke berbagai pilihan instrumen investasi.
Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang ragu dalam memanfaatkan peluang dan kemudahan yang ada, dikarenakan kurangnya waktu dan informasi untuk mengkaji perkembangan pasar.
Baca juga: PLA China Serang Situs Perusahaan Besar Jepang dan JAXA
Alhasil, tidak sedikit yang kemudian memilih untuk menyimpan dana yang dimiliki di produk tradisional seperti deposito ataupun tabungan biasa.
Di sinilah bank, khususnya bank prioritas, dapat berperan sebagai mitra keuangan yang secara aktif menelaah potensi pengembangan kekayaan, yang mencermati preferensi dan aspirasi nasabah.
Proses pengambilan keputusan keuangan akan semakin lebih mudah dengan adanya intuitive wealth management strategy, sehingga nasabah dapat yakin untuk melakukan investasi akurat di saat yang tepat.
Baca juga: Catat, Ini Hal yang Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksinasi Covid-19
Tentukan partner bank prioritas yang tepat dengan tiga hal berikut.
1. Proaktif dalam menganalisa peluang, bukan hanya saat diminta
Temukan partner yang proaktif melakukan pemantauan dan analisa mendalam atas berbagai data dan pandangan keuangan terkini serta secara berkesinambungan mengkaji peluang yang ada – yang mungkin tidak disadari oleh nasabah, dan selanjutnya disajikan dalam bentuk langkah keuangan yang dibutuhkan.
Bersama dukungan partner proaktif, keputusan finansial akan jauh lebih jelas dan tajam dengan memanfaatkan beragam kemungkinan peluang investasi.
2. Tim ahli yang handal dan berpengalaman
Perkembangan dunia investasi yang pesat membutuhkan pendekatan yang cermat dan terintegrasi.
Selidiki cara pandang dan proses penyusunan strategi keuangan dari partner perbankan. Setidaknya ada tiga hal utama yang partner bank prioritas perlu untuk selalu ikuti di tengah perkembangan pesat ini: tim ahli handal (team of experts), bergerak berdasarkan data (data-driven operating model) dan optimalisasi portofolio yang mencermati kebutuhan nasabah (customer science).