Kemudian, pelaku UMKM juga secara masif beralih dan bertransformasi digital dalam setiap kegiatan dagangnya.
Artinya, aktivitas perdagangan yang dilakukannya saat ini dengan memanfaatkan ruang digital, tidak hanya mengandalkan medium konvensional saja.
Selama 2020, sebanyak 4 juta pelaku sudah beralih menggunakan medium digital dalam melakukan aktivitas perdagangan secara online.
Banyak dari pelaku
di atas, lebih memilih menjajakan produknya melalui pasar digital yang dimiliki banyak aplikasi penjualan daring.
"Kemampuan adaptasi itu yang luar biasa dengan mulai beradaptasi dengan market baru ke digital. Tahun lalu ada peningkatan 4 juta kita yang tertinggi di platform digital kita, jadi total yang sudah beralih sekarang 12 juta UMKM," imbuhnya.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO), M Ikhsan Ingratubun mengatakan, cepatnya sektor UMKM bangkit dari keterpurukkan akibat pandemi berkat serangkaian kebijakan dan stimulus tepat yang diberikan pemerintah.
"Stimulusnya ada beberapa yang berdampak langsung, itu saya kira sudah sangat baik," ujarnya.
Misalnya kebijakan hibah yang menyalurkan sejumlah uang senilai Rp2,4 juta kepada UMKM yang terdampak.
Nilai tersebut dapat membuat para pelaku UMKM tetap bertahan melakukan kegiatan perdagangan di tengah gempuran Covid-19.
Kebijakan ini membuktikan, bahwa pemerintah tetap perduli dengan eksistensi para pelaku UMKM di tengah pandemi.
Langkah ini dikatakannya menyulut semangat para pelaku untuk tetap bertahan dan tumbuh.
"Kita bersyukurlah pemerintah masih tetap memberikan perhatian kepada para pelaku UMKM," imbuhnya.