Pasalnya kedelai selama ini telah menjadi bahan pengganti protein hewani yang bisa didapat dengan harga lebih murah.
“Pemerintah juga berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, yang salah satunya bisa dipenuhi lewat protein nabati. Kebutuhan gizi yang cukup sangat dibutuhkan selama pandemi, ini terkait lagi dengan ketahanan tubuh masyarakat di saat pandemi,” tambah Rusli.
Masih menurut Ruslli, solusi jangka pendek ini harus cepat dilaksanakan oleh pemerintah, sambil terus melanjutkan segala upaya untuk mencapai rogram swasembada kedelai yang tentunya membutuhkan waktu tak sebentar.
Sekedar informasi, sejak triwulan IV 2020, telah terjadi kenaikan harga kedelai hingga 40%. Pada November 2020 harga kedelai di pasar global tercatat US$ 10,5 per gantang.
Sementara pada awal April 2021 harga kedelai mencapai US$14,33 per gantang. Kenaikan kembali terjadi memasuki 1 Mei 2021, menjadi US$ 15,52 per gantang.