Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri makanan halal dan fesyen Islam dinilai perlu dikembangkan di Indonesia, agar menjadi kiblat dunia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, dua produk tersebut memiliki potensi yang besar dan bisa menjadi primadona secara lokal.
"Dua produk ini akan menjadk acuan, kiblat dari negara-negara lain dengan melihat industri makanan halal Indonesia, dan industri fesyen Islam Indonesia," kata Lutfi secara virtual, Senin (3/5/2021).
Menurutnya, Indonesia juga memiliki pasar yang sangat besar, di mana jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa.
Baca juga: Tropical Forest Alliance Dorong Industri Jalankan Rantai Pasok Berkelanjutan dan Anti Deforestasi
Baca juga: Tokocrypto-Peruri Tumbuhkan Kepercayaan Terhadap Industri Aset Kripto
Baca juga: Dari Amazon Hingga Firma Domestik, Sektor Industri Bersatu Perangi Krisis Covid-19 Di India
"Kita punya 270 juta orang yang menurut hemat saya bisa menjadi pilar utama dari demand, dari permintaan yang bisa kita kerjakan," tutur Lutfi.
Ia menyebut, dua sektor industri yang banyak diproduksi oleh Industri Kecil Menengah (IKM) tersebut semakin memiliki daya saing dan tidak kalah dengan produk-produk serupa yang diimpor dari negara lain.
Untuk itu, Lutfi akan memperkuat sisi suplai dan demand dengan mengatur alur keduanya.
"Dari supply side untuk UMKM kita kuatkan, kita perbaiki strukturnya. Tapi, demand sidenya juga kita kerjakan," paparnya.
Berita lainnya Kisah Suhari, Guru Hororer Bergaji Rp 200.000, Tiap Hari Keliling Jualan Es dan Cari Rumput