News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Warteg Jabodetabek Kian Terpuruk, Berharap Insentif dari Pemerintah Tak Sekadar Pencitraan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga saat menikmati makan siang di Warung Tegal (Warteg) Ellya, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2020). Menurut pemilik Warteg Ellya, sejak dimulainya penerapan PSBB transisi, unit usahanya telah melakukan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 seperti pembatasan jarak fisik, menyediakan area cuci tangan, mewajibkan pengunjung untuk menggunakan masker, serta penggunaan pelindung wajah dan sarung tangan untuk pelayan. Tribunnews/Jeprima

"Yang mudik hampir 75 persen dari total jumlah komunitas warteg yang ada di Jabodetabek. Kira-kira mungkin 50 ribu, sekarang tinggal 10 ribu. Jadi hampir 75 persen sudah pulang kampung," kepada Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (7/5/2021). 

Puluhan ribu pengusaha Warteg itu memutuskan untuk mudik dikarenakan kondisi perekonomian yang kian terpuruk di masa pandemi Covid-19. 

Pelayan menggunakan masker pelindung wajah saat melayani pelanggan di Warung Tegal (Warteg) Ellya, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2020). Menurut pemilik Warteg Ellya, sejak dimulainya penerapan PSBB transisi, unit usahanya telah melakukan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 seperti pembatasan jarak fisik, menyediakan area cuci tangan, mewajibkan pengunjung untuk menggunakan masker, serta penggunaan pelindung wajah dan sarung tangan untuk pelayan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Di tengah situasi itu, pemerintah dinilai para pengusaha Warteg tidak dapat memberikan solusi terbaik dalam membenahi kondisi perekonomian masyarakat kelas bawah.

"Pemerintah tidak memberikan solusi terhadap perekonomian masyarakat bawah. Ramadan ini justru mereka (pengusaha warteg Jabodetabek) semakin terpuruk ekonominya," kata Mukroni.

"Oleh karena itu hampir separuh pengusaha warteg Jabodetabek sudah pulang, balik, sudah mudik, karena tidak ada yang diharapkan dari pemerintah," sambung Mukroni.

"Kalau mereka di Jabodetabek dapat insentif, mereka akan rela untuk tidak mudik," sambung dia.

Warteg milik Lestari di Palmerah Barat, Jakarta, Senin (25/1/2021) (Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Mukroni mengatakan, kondisi perekonomian pengusaha Warteg di Jabodetabek pada Ramadan ini  semakin terpuruk dibandingkan Ramadan tahun lalu.

Hal ini dirasakan begitu berat bagi para pengusaha Warteg.

Itu dikarenakan harus membiayai kebutuhan hidup di Jakarta dan di kampung halaman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini