TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telkomsel menggelontorkan investasi sebesar 300 juta dolar AS ke Gojek.
Investasi ini merupakan yang kedua bagi anak usaha PT. Telkom Tbk, menempatkan modalnya di di PT. Karya Anak Bangsa.
Pengamat Pasar Modal Kartika Sutandi menilai investasi yang dilakukan oleh Telkomsel di Gojek sudah sangat tepat.
Selain Telkomsel melakukan diversivikasi investasinya yang selama ini hanya di pembangunan konektivitas, maka dengan investasi di Gojek, perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini telah masuk ke ekonomi digital.
Baca juga: Telkomsel Suntik Dana Tambahan Investasi 300 Juta Dolar AS di Gojek
"Ini artinya Telkomsel sangat beruntung untuk masuk ke Gojek sebelum IPO. Jika valuasi IPO Gojek nanti double, maka keuntungan yang didapat dari investasi Telkomsel di Gojek akan double. Itu yang membuat Jarvis tertarik untuk beli investasinya Gojek sebelum IPO. Sebab kami memperkirakan akan naik 2 kali lipat," terang Kartika kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Co Founder Jarvis Asset Management ini mengatakan, jika investasi Telkomsel 450 juta dolar AS atau setara dengan Rp 6,3 triliun, maka dalam perhitungan Kartika, ketika Gojek IPO maka investasi yang ditanamkan di PT. Karya Anak Bangsa akan tumbuh menjadi Rp 12,6 triliun.
"Jika dibandingkan laba Telkom tahun 2020 Rp 29,6 triliun, maka keuntungan bersih investasi Telkomsel di Gojek mencapai Rp 6,3 triliun. Maka itu setara dengan 21,3 persen dari keuntungan Telkom. Memang investasi di perusahaan digital akan tumbuh lebih besar dari perusahaan konvensional," kata Kartika.
Kartika mengungkapkan harga saham Telkom saat ini belum merefleksikan investasinya di Gojek. Jika sudah merefleksikan investasinya di Gojek, maka harga saham Telkom bisa 2 kali.
"Saya optimis harga saham Telkom setelah Gojek IPO kelak akan dua kali dari harga sekarang. Harga saham Telkom akan terus tumbuh ketika Telkom dan Telkomsel terus investasi di perusahaan digital," pungkas Kartika.