News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Harus Waspadai Kejadian Hilangnya Dana Investor di Uang Kripto di Turki

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aset kripto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior sekaligus ekonom Poltak Hotradero mengingatkan, keamanan dana investor yang menginvestasikan dananya di cryptocurrency atau mata uang kripto harus jadi fokus utama di Indonesia. 

Menurut dia, temuan kasus berupa kehilangan uang ketika bermain kripto di Turki juga terjadi di Indonesia, sehingga merugikan investor. 

"Jangan sampai terjadi seperti di Turki, di mana dua pedagang kripto (Vebitcoin dan Thodex) besar tiba-tiba melarikan dana nasabah," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, belum lama ini. 

Poltak menegaskan, investor harus memahami bahwa menaruh uang di instrumen kripto memiliki risiko sangat tinggi, tidak sekadar kerugian saja. 

Baca juga: Tidak Berpengaruh Langsung ke Ekonomi Indonesia, Lalu Apa Guna Bursa Kripto?

"Tentang potensi kerugian memang seharusnya menjadi kesadaran bersama.  Bukan cuma kerugian kalau harga kripto naik atau turun, tetapi juga kalau terjadi penggelapan," katanya. 

Baca juga: Mengantisipasi Hal Terburuk hingga Kelemahan dari Kripto

Di sisi lain, broker kripto di Indonesia dinilainya juga perlu dicermati keberadaannya dari sisi permodalan agar menjamin dana nasabah tetap aman. 

Baca juga: Dasarnya Beda dengan Perdagangan Berjangka, Bursa Kripto Dipertanyakan

"Apakah pedagang kripto di Indonesia memiliki modal kerja yang cukup? Disimpan dalam bentuk apa? Bagaimana dengan audit sistem dan keuangannya? Apakah sudah mengumumkan laporan keuangannya kepada publik secara reguler?" pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, satu di antara bursa mata uang kripto terbesar di Turki, bursa Thodex mengatakan kondisi keuangan sedang di masa sulit untuk melanjutkan operasi. 

Hal ini membuat ratusan ribu investor khawatir akan dana simpanan mereka. Pihak berwenang berusaha menemukan pendiri perusahaan yang berusia 27 tahun, yang melarikan diri dari negara tersebut. 

Dalam pernyataan Chief Executive Officer Thodex Faruk Fatih Ozer seperti dikutip Bloomberg, berjanji untuk membayar kembali dana investor dan kembali ke Turki untuk menghadapi hukuman. 

Pemerintah Turki memblokir rekening perusahaan dan polisi menggerebek kantor pusat Thodex di Istanbul.

Menurut hitungan surat kabar Haberturk, kerugian bisa mencapai 2 miliar dolar AS.  Pengacara para korban mengatakan, uang yang diinvestasikan oleh sekitar 390.000 pengguna aktif tidak bisa diambil kembali. 

Otoritas Turki memblokir semua rekening bank dari bursa kripto Vebitcoin, dan meluncurkan penyelidikan atas platform tersebut. 

Langkah itu diambil setelah Vebitcoin mengumumkan, mereka menghentikan semua aktivitasnya dengan alasan kesulitan keuangan. 

Vebitcoin menjadi bursa kripto Turki kedua dalam seminggu yang menghadapi masalah, setelah Thodex menyetop kegiatannya dan pihak berwenang menahan puluhan orang yang diduga terkait dengan platform itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini