TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enesis Group, produsen hand sanitizer Antis, mengabarkan sindikat pemalsu produk mereka sudah ditangkap kepolisian.
Elkana Lewerissa, Head of Public Relations Enesis Group dalam pernyataan resminya mengatakan, sesuai laporan dari pihaknya dengan laporan polisi no 486/K/III/2021/RESTROJAKTIM di tanggal, 25 Maret 2021, Polres Metro Jakarta Timur bergerak cepat dengan melakukan penggerebekan di Ciputat, Tangerang Selatan, dan mengamankan barang-barang bukti hand sanitizer palsu dan pelaku pengedar Antis palsu.
Elkana menceritakan kronologi kejadian sehingga pemalsuan itu bisa diungkap.
“Awalnya tim Customer Service kami menerima informasi dari konsumen yang
meragukankan keaslian Antis yang ia beli di e-commerce. Lalu kami membeli produk Antis di
e-commerce yang dilaporkan dan memeriksa kandungan Antis tersebut," kata dia.
Hasil uji lab tim Quality Control dan Research & Development Enesis Group menunjukan terdapat perbedaan kandungan dengan Antis yang di produksi oleh PT Herlina Indah. Berdasarkan hasil tersebut bersama tim Legal kami menindaklanjuti ke pihak kepolisian,” jelas Elkana.
Baca juga: Imbas Kandungan Alkohol, Penggunaan Jangka Panjang Hand Sanitizer Bikin Iritasi Kulit
Elkana mengatakan, sangat menyayangkan tindakan ini karena tidak hanya merugikan perusahaan tetapi juga konsumen.
Karena tidak diketahui kandungan di dalam produk palsu tersebut apakah aman atau tidak untuk digunakan.
Baca juga: Hindari Kerusakan Kulit, Gunakan Antiseptik Sanitizer Bebas Alkohol
Maka dari itu untuk melindungi konsumen, kami akan melaporkan ke kepolisian siapapun yang melakukan pemalsuan produk dari Enesis Group," kata Elkana.
Dia menjelaskan Antis salah satu produk dari Enesis Group merupakan pembersih tangan berbasis alkohol 70%, efektif membunuh 99% kuman dalam waktu 4 detik.
"Antis telah memenuhi standarisasi dari Kementerian Kesehatan sejak tahun 1999 bahkan diakui sebagai Top Brand No.1 di Indonesia untuk kategori cairan antiseptik pembersih tangan," katanya.
Elkana menyebut, pelaku pemalsuan merupakan pasangan suami dan istri berinisial BD dan FY.
"Mereka menyatakan permintaan maaf dan menyesali perbuataannya kepada Enesis Group, serta akan mengganti kerugian atas tindakan yang telah dilakukan.BD mengalami PHK dan melihat peluang penjualan hand sanitizer sehingga melakukan pemalsuan Antis dan menjual melalui e-commerce," kata dia.
Elkana berharap masyarakat dapat lebih teliti saat membeli produk dan jangan ragu untuk
melaporkan hal yang di anggap tidak wajar ke hotline Customer Service Enesis Group atau
melalui social media Enesis Group.