TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa Avrist Assurance berhasil membukukan laba bersih konsolidasi setelah pajak sebesar Rp 126,9 miliar sepanjang tahun 2020.
Direktur Avrist Assurance Ian Ferdinan Natapradja menyebutkan, meski 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan karena pandemi Covid-19 tetapi Avrist tetap berhasil menjalankan roda bisnis yang kuat dan stabil.
"Avrist juga berhasil mencetak laba bersih konsolidasian sebesar Rp 129,6 miliar di 2020 yang penuh tantangan tersebut," ucap Ferdinan dalam keterangannya, Sabtu (22/5/2021).
Dari realisasi itu, kanal distribusi Group Employee Benefit Division (EBD) atau asuransi kumpulan menjadi kontributor utama dalam perolehan pendapatan premi.
Lebih dari 37 persen pendapatan premi konsolidasi disumbangkan oleh kanal distribusi Grup EBD. Disusul oleh kanal distribusi bancassurance dan agency, masing-masing sebesar 26 persen dan 20 persen.
Sedangkan anak perusahaan, Avrist General Insurance memberi kontribusi 17 persen. Avrist Assurance saat ini dipercaya untuk mengelola aset senilai lebih dari Rp 12,3 triliun dengan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 430 persen, jauh lebih tinggi di atas standar yang telah ditetapkan oleh OJK yakni sebesar 120 persen.
Baca juga: Tahun Depan Avrist Pertajam Bisnis Asuransi Tradisional
Ferdinand juga mengungkapkan, Avrist Assurance berkomitmen untuk senantiasa menyediakan perlindungan bagi keluarga Indonesia.
"Salah satunya dengan meluncurkan produk perlindungan di sepanjang tahun 2020, yakni produk perlindungan kesehatan Avrist Prime Hospital and Surgical serta produk perlindungan kesehatan berbasis online yakni Avrist Simple Start," kata Ferdinan.
Kedua produk tersebut, lanjut Ferdinan, memiliki strategi dan target pasar yang berbeda sehingga Avrist Assurance dapat menggarap beragam segmentasi.
"Avrist Assurance menghadirkan produk Avrist Prime Hospital and Surgical serta Avrist Simple Start untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan perlindungan kesehatan," lanjut Ian.