Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisaris Utama MIND ID sekaligus Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle (EV) Battery Agus Tjahajana Wirakusumah, mengatakan menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.
"Indonesian Battery Company (IBC) akan konsentrasi untuk memulai membangun baterai dan kami percaya bahwa pemerintah sedang menyiapkan semua unsur-unsur itu agar ekosistem itu terjadi," tutur Agus saat diskusi daring, Senin (24/5/2021).
Dari hulu hingga ke hilir, holding perusahaan baterai ini akan membentuk setidaknya enam joint venture yang nantinya akan saling mengisi keperluan penciptaan kendaraan listrik di Tanah Air.
Baca juga: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Buatan Indonesia Diproyeksikan Beroperasi Akhir 2024
Di hilir, IBC akan menyuplai baterai untuk kendaraan roda empat maupun roda dua, kemudian juga untuk energy storage di bangunan-bangunan dan berbagai keperluan PLN.
Agus menambahkan, yang perlu dipahami oleh masyarakat bahwa ketika membangun pabrik harus langsung besar dengan kapasitas yang juga besar.
"Kita tidak bisa membuat kapasitas yang kecil karena ketika kapasitasnya kecil harganya tentu akan mahal," jelasnya.
Oleh karena itu, hasil produksi pertama dari IBC nantinya akan lebih dahulu menyasar market luar negeri.
"Ketika pasar kita belum cukup besar, kita akan ekspor dengan harapan kita bisa mendapatkan devisa. Namun, kapan saja ketika ekosistem di dalam negeri sudah siap, kita akan suplai kebutuhan yang ada di sana. Ini adalah pekerjaan bersama bagaimana untuk membesarkan pasar yang ada," ungkap Agus.