Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.
Imbauan itu disampaikannya dalam rangka memperingati Hari Laut Sedunia pada 8 Juni dan Hari Segitiga Terumbu Karang (World Coral Triangle Day).
Baca juga: Serapan Anggaran KKP Rendah, DFW Indonesia: Tidak Menstimulus Ekonomi Nelayan
“Menghilangkan kebiasaan buruk buang sampah sembarangan hingga gerakan restorasi karang dan mangrove digaungkannya sebagai langkah bersama dalam menghadirkan laut yang sehat dan berkelanjutan ekonomi,” tuturnya, Rabu (9/6/2021).
Menurutnya, laut dan terumbu karang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, serta perlu untuk terus dijaga dan dilestarikan.
Baca juga: Menteri Trenggono Usul Tambahan Anggaran KKP Tahun 2022 Sebesar Rp 8,043 Triliun
Kerusakan ekosistem laut sebagian besar ditengarai ulah manusia.
Berdasarkan data ada jutaan ton sampah rumah tangga yang mencemari laut setiap tahunnya, utamanya plastik.
Keberadaan sampah-sampah tersebut pada akhirnya mengganggu kelangsungan hidup biota laut di dalamnya.
Selain sampah, kerusakan terumbu karang dan mangrove juga menjadi persoalan tersendiri bagi kesehatan laut Indonesia.
Baca juga: Menteri Trenggono Ajak Seluruh Dunia Berantas Praktik Illegal Fishing
Sebagai upaya perbaikan, pemerintah melalui kementerian/lembaga dan instansi pemerintah lainnya menggalakkan sejumah program restorasi.
Untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) misalnya, melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun lalu berhasil merestorasi sekitar 74,3 hektare atau setara 93.685 berbagai jenis struktur terumbu karang yang ditempatkan di beberapa kawasan pesisir Pulau Dewata (Nusa Dua, Pandawa, Sanur, Serangan dan Buleleng).
Sedangkan untuk mangrove, KKP melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) sepanjang tahun lalu saja telah melakukan penanaman 2.975.129 batang mangrove dengan luas area mencapai 448,18 hektare.
Luasan ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 200 hektare.
"Kami memiliki komitmen juga terhadap kesehatan laut, untuk melakukan restorasi terhadap wilayah pesisir yang kritis terhadap kerusakan tanaman mangrove. Dan ini sudah kami lakukan, total mangrove di Indonesia luasnya 3,3 juta hektare yang kritis 647 ribu hektare. Kami sudah melakukan restorasi kurang lebih sekitar 3.000 hektare," tegasnya.
Sementara di tingkat internasional, Pemerintah Indonesia aktif mengikuti forum maupun dialog yang berkaitan dengan kesehatan laut.