News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebun Tebu Terbatas, BUMN Produsen Gula Ini Diminta Optimalisasi Aset Lahan

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perkebunan tebu

Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), terus melakukan berbagai upaya dalam pembenahan industri gula nasional.

Salah satunya upaya tersebut melakukan optimalisasi aset beberapa lahan kebun tebu.

Kepala Bidang Pengembangan tanaman perkebunan lainnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Darto Wahab mengatakan, perkiraan produksi gula nasional dari dalam negeri berbasis tebu tahun 2021 diestimasikan 2,1 juta ton.

Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya pembenahan sektor gula secara Sustainability atau berkelanjutan melibatkan para petani tebu.

Baca juga: Ini Kata Petani Tebu soal Permenperin Nomor 3/2021

Darto menyebutkan, sejumlah pembenahan Industri tentu tidak luput dari tantangan-tantangan seperti salah satunya adalah pembangunan perkebunan tebu.

“Saat ini perkebunan di Indonesia terbatas sehingga diperlukan perluasan lahan kebun tebu” jelas Darto dalam keterangannya, Senin (14/6/2021).

Dirinya melanjutkan, perluasan lahan tersebut, perlu diimbangi dengan bibit, pupuk, air dan infrastruktur yang memadai.

Berdasarkan data, Darto mengakui periode 2016 - 2020 sejalan dengan pertumbuhan areal, produksi gula cenderung menurun dengan rata-rata 0,79 persen per tahun.

Baca juga: Blended Learning: Solusi Menjawab Tantangan Pembelajaran di Masa Pandemi

Oleh karenanya Pemerintah mendukung BUMN yang beroperasi dibidang sektor gula, perkebunan dan sektor terkait lainnya untuk bersama-sama melakukan pembenahan industri gula nasional dengan merangkul stakeholders, salah satu prioritasnya para petani tebu.

Direktur Manajemen Aset PT RNI, Endang Suraningsih menambahkan, Pabrik Gula Madukismo kepemilikan saham Sri Sultan Hamengku Buwono X 65 persen dan saham RNI 35 persen ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi gula.

Baca juga: Begini Sepak Terjang Lekagak Telengen, Pernah Menembak Mati Kopassus Sampai Berniat Serang Freeport

Oleh sebab itu diperlukan optimalisasi Aset melalui rencana perluasan lahan kebun tebu di area sekitar.

“Saat ini sedang diupayakan optimalisasi aset lahan kolaborasi dengan petani tebu lokal maupun Sinergi BUMN sektor terkait, melalui pola-pola kerjasama yang saling mendukung antara Pemerintah, industri gula, petani maupun penggarap kawasan hutan,” ucap Endang.

RNI saat ini juga sedang mengupayakan perluasan lahan perkebunan tebu bekerjasama dengan BUMN lainnya sektor terkait di beberapa wilayah-wilayah kerjanya seluas 20,000 ha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini