Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akhirnya resmi memiliki dua operator seluler yang menggelar jaringan 5G.
Dua operator seluler itu adalah Telkomsel yang sudah menggelar kickoff 5G pada 27 Mei 2021 lalu, disusul Indosat Ooredoo yang resmi mendapat SKLO untuk jaringan generasi kelima ini dari Kominfo pada Senin (14/4/2021) kemarin.
Namun, kedua operator ini menggelar jaringan 5G di Indonesia dengan jangkuan dan pita frekuensi berbeda. Telkomsel menggelar 5G di pita frekuensi 2,3 GHz, sementara Indosat Ooredoo di 1,8 GHz.
Baca juga: Indosat Gelar 5G, Begini Tanggapan Pengamat Telekomunikasi
Dari penggunaan pita frekuensi itu, tentu pengguna akan bertanya lebih kencang mana sinyal broadband 5G di 2,3 GHz atau 1,8 GHz?
Pengamat Telekomunikasi Doni Ismanto Darwin menjelaskan perbedaan penggunaan pita frekuensi ini.
Menurutnya penggunaan pita jaringan antara 2,3 GHz dan 1,8 GHz sejatinya berdekatan namun ada perbedaan.
Baca juga: Resmi Gelar Jaringan 5G, Simak Lokasi yang akan Diuji Coba Indosat Ooredoo
Berdasarkan penggunaan tersebut, tidak ada perbedaan kecepatan yang signifikan. Kecuali jaringan itu digelar di 700 MHz, akan terasa perbedaannya dari sisi kecepatan broadband.
"Keduanya belum gelar nationwide, masih selected area. 2. Dari Indosat frekuensi belum ada yang ideal, bahkan ISAT tergolong berani dengan 1.800 Mhz atau 1,8 Ghz lebar pita 20 Mhz, idealnya 5G kan butuh 100 MHz. Tapi frekuensi yg dipunya ISAT ini bagus dari sisi coverage, tapi menangani kapasitas besar secara bersamaan akan sulit," jelas Founder IndoTelko forum tersebut kepada Tribunnews.com, Selasa (15/4/2021).
Baca juga: Eropa Larang Penerapan Teknologi 5G dari Huawei, Apa Alasannya?
Doni membandingkan dengan penggunaan pita jaringan frekuensi yang digunakan Telkomsel. Menurutnya meski daya jelajahnya tak seluas Indosat, Telkomsel diklaim memiliki kecepatan broadband lebih unggul dari Indosat.
"Sementara Telsel di 2.3GHz punya 50 Mhz, rada ideal, tapi utk coverage ga luas, kapasitas lumayan tebel. Mengacu pada faktor tersebut, layanan 5G Telkomsel kemungkinan lebih kencang karena menggunakan 30 MHz untuk jaringan seluler generasi kelima. Sementara Indosat memakai 20 MHz saja," tambahnya.
Ibaratkan seperti ketebalan martabak
Doni menganalogikan perbandingan pita jaringan Indosat dan Telkomsel bak martabak. Menurutnya kedua pita jaringan frekuensi yang dipakai oleh operator tersebut memiliki tingkat latensi yang berbeda dan berpengaruh pada kualitas layanan.
"Diibaratkan martabak, jaringan 5G Indosat dengan frekuensinya seperti itu seperti martabak tipis kering. Sementara Telsel Martabak rada tebel kulitnya karena memakai pita frekuensi yang pas untuk kebutuhan masyarakat," tuturnya.