TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pilihan instrumen investasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, namun aset kripto menjadi salah satu pilihan yang disorot sejak awal tahun ini.
Tokocrypto pun sebagai pedagang aset kripto pertama yang teregistrasi di Bappebti meramaikan industri kripto lokal dengan meluncurkan Toko Token (TKO) pada bulan Maret kemarin.
Baca juga: Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak Hingga Rp 100 Triliun dalam Sebulan
TKO merupakan proyek kripto lokal Indonesia pertama yang menyediakan model token hybrid unik serta mengkombinasikan tiap keunggulan dari dua dunia dalam blockchain, yaitu CeFi dan DeFi.
VP Marketing Tokocrypto Adytia Raflein menyampaikan sentimen pasar terhadap TKO dinilai positif.
Baca juga: Yenny Wahid: Halal atau Haram Transaksi Kripto Masih Pro dan Kontra
“Meskipun sempat terimbas koreksi pasar beberapa waktu lalu, namun saat ini TKO kembali stabil di nilai 2 dolar AS,” kata Aditya, Selasa (22/6/2021).
“Trust dari investor kepada TKO menjadi salah satu kunci yang memperkuat value-nya di pasar ditambah dengan deretan utilitas seperti NFT Arcade, program deposit & saving, exchange platform, dan lainnya,” sambungnya.
Community Tokocrypto yang juga merupakan seorang trader Fyqieh menilai token berbasis exchange dengan utilitas CeFi dan DeFi, TKO memiliki roadmap yang sangat jelas seperti benefitnya untuk masyarakat Indonesia.
“Ini salah satu alasan mengapa komunitas kami terus tumbuh dan kepercayaan masyarakat akan TKO makin besar”, ujar dia.