News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sandiaga Sebut Jakarta Bisa Jadi Ibu Kota Busana Muslim Dunia

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menparekraf Sandiaga Uno saat acara Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 8th 2021: Indonesia International Halal Fair (I2HF) - Youth Social empowerment Entrepreneurs Talkshow & Coaching

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dinilai memiliki pasar dan industri yang kuat di sektor busana muslim, yang akhirnya dapat menjadi rujukan di dunia.

"Indonesia, khususnya Jakarta selayaknya menjadi muslim fashion capital of the world, karena secara kualitas maupun pasar menjanjikan," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat acara Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 8th 2021: Indonesia International Halal Fair (I2HF) - Youth Social empowerment Entrepreneurs Talkshow & Coaching, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Menteri Sandiaga Uno: Work From Bali Bukan Pemicu Lonjakan Kasus Covid-19

Menurutnya, anak muda yang bergerak di bidang ekonomi syariah perlu melihat melihat peluang yang ada, apalagi masyarakat Indonesia mayoritas muslim menjadi konsumen atau pasar dari fesyen muslim.

"Indonesia duduk diurutan ketiga dalam hal konsumsi baju muslim, mengikuti Turki dan Uni Emirat Arab. Sudah banyak pengusaha baju muslim, tetapi belum banyak ekosistem yang terbangun,” kata Sandiaga

Oleh sebab itu, kata Sandiaga, diperlukan sebuah ekosistem yang solid dan membangun sinergi yang berkesinambungan di pasar fashion muslim ini.

Baca juga: Sandiaga Sebut Surga Tersembunyi, Kepulauan Kei Ternyata Punya Pasir Terhalus di Dunia

"Kemenparekraf memiliki berbagai program untuk memberdayakan calon wirausaha, seperti inkubasi online digital entrepreneurship 2.0. Selain itu, kami juga akan terus membuka peluang bagi para pelaku ekraf agar dapat bersaing dengan para pelaku usaha di tingkat global,” papar Sandiaga.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdangan, Hari Widodo menyampaikan, peluang pasar untuk produk fesyen muslim Indonesia masih besar, namun perlu terus digali dan digarap dengan lebih maksimal lagi.

"Diperlukan fokus dan konsistensi jika ingin memasarkan produk Indonesia ke pasar global, misalnya fokus pada permintaan negara tujuan ekspor," ucapnya.

Co-Founder Markamari, Franka Soeria menyebut, dukungan pemerintah pada industri modest fashion pada saat ini sudah cukup tinggi, tetapi ada kendala terkait branding dan styling yang cenderung tradisional.

"Untuk mengembangkan fashion muslim di Indonesia, kita perlu membuat inovasi desain yang modern dan universal. Selain itu, menjadi sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang solid di industri ini dengan azas kolaborasi. Semuanya itu dikemas dalam balutan story telling yang tepat,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini