News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bila Dikembangkan, Garam NTT Bisa Gantikan Impor

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Petani garam

Di NTT, menurut Umbu, sebenarnya sudah dikenal sistem geomembran dan sistem portugis untuk produksi garam.

Baca juga: Senator NTT Nilai Impor Garam Tidak Perlu

Cara produksi itu memang membutuhkan waktu lebih lama.

Akan tetapi, kualitas garamnya lebih baik.

Penerapan teknik produksi yang lebih baik ditambah kondisi alam bisa membuat NTT menjadi produsen garam berkualitas.

NTT salah satu daerah terbaik di Indonesia untuk produksi garam.

Sebab, periode kemaraunya bisa sampai 7 bulan per tahun, kecepatan angin rata-rata 40 kilometer per jam, dan kelembaban nisbi 60 persen.

Tidak kalah penting, pencemaran laut amat rendah sehingga bahan baku garam menjadi lebih bersih.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Tony Tanduk mengatakan nilai ekspor hasil industri pengguna garam pada tahun 2020 sebanyak 51 milyar USD.

Sedangkan impor garam pada tahun 2020 senilai 97 juta USD.

Nilai ekspor tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 47,9 milyar USD.

“Walaupun pademi, industri pengguna garam terus berproduksi,” kata dia.

Toni merincikan industri makanan minuman menyumbangkan nilai ekspor terbesar yakni 31,1 milyar USD pada tahun 2020, sedangkan nilai impor garam industri ini sebesar 19,2 juta USD.

Industri petrokimia khor-alkali menyumbang nilai ekspor sebesar 12,5 milyar USD, nilai impor garam oleh industri CAP senilai 54,8 juta USD.

Dia menambahkan industri aneka pangan dan petrokimia khor-alkali terus tumbuh 6-7% pertahun.

“Industri ini menjadi sumber perolehan devisa serta penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini