TRIBUNNEWS.COM - Sore ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot kembali menguat ke Rp 14.312 per dolar AS pada akhir perdagangan, Rabu (4/8/2021).
Rupiah naik 0,20% dari penutupan hari sebelumnya, yakni Rp 14.342 per dolar AS.
Pergerakan rupiah ini pun sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang Asia.
Dolar Taiwan memimpin penguatan kurs Asia, disusul won, rupiah, dolar Singapura, yuan, rupee, dan dolar Hong Kong.
Sementara itu, peso, baht, yen, dan ringgit melemah terhadap the greenback.
Baca juga: Harga Emas Antam Rabu, 4 Agustus 2021: Turun Rp 5.000 Jadi Rp 943.000 per Gram
Dikutip dari Kontan.co.id, ini adalah penguatan kurs rupiah dalam enam hari perdagangan berturut-turut sejak Rabu pekan lalu.
Dalam enam hari perdagangan terakhir, kurs rupiah mengakumulasi penguatan 1,24%.
Salah satu penopang penguatan rupiah ialah kesuksesan lelang surat utang negara (SUN) yang meraup penawaran hingga Rp 107,78 triliun pada Selasa (3/8/2021).
Kenaikan harga SUN menyebabkan yield SUN tenor 10 tahun turun ke 6,25% pada hari ini.
Yield surat utang ini pun turun dalam enam hari perdagangan beruntun.
Frances Cheung, rates strategist OCBC Bank Singapore mengatakan bahwa pasokan dana dan likuiditas yang melimpah akibat yield riil yang masih tinggi menopang pasar SUN Indonesia.
Adapun di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada level Rp 14.318 per dolar AS.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.303 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.