News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Sudah Tumbuh Positif, tapi Sri Mulyani Bilang Masih Ada Tantangan Lagi

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Tidak ada cara lain, sisi ekonomi dan sisi kesehatan harus berjalan bersama dan menemui keseimbangan baru.

Baca juga: Investasi Migas Jadi Penopang, Penurunan Karbon Harus Disertai Kebijakan Lengkap

"Jangan sampai investor menanggapi negatif hasil penurunan indeks saham BEI," imbuhnya.

Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memprediksi kurtal III 2021 tidak akan sebaik capaian kuartal II 2021 7,07 persen year-on-year

"Basis pertumbuhan kuartal ketiga minusnya tidak sebesar di kuartal 2020 maka akan sulit," tuturnya.

Ia menekankan pemerintah perlu berupaya segera mengendalikan pandemi sehingga ekonomi bisa berjalan lagi.

Kedua mempercepat vaksinasi sehingga membuat optimisme masyarakat dan pelaku usaha meningkat.

"Pertumbuhan kita sangat rendah di triwulan kedua 2020. Ini yang menjadikan kuartal kedua tahun ini kita tumbuh melesat," tuntas Eko.

Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen di Kuartal II, CSIS: Tidak Terlalu Impresif

Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat 7,07 persen pada kuartal II 2021, tidak terlalu impresif.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian periode April 2021 hingga Juni 2021 tumbuh 7,07 persen yoy. Yose berujar pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa mencapai 7,5 persen.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2021 Tumbuh 3,7 Persen-4,5 Persen

"Karena harus kita ketahui kuartal II tahun lalu drop sekali. Pertumbuhan 7 persen ini, sebenarnya hanya pertumbuhan 3 persen dibandingkan kuartal I tahun 2021. Kita tidak terlalu impresif juga 7 persen," ujar Yose kepada Tribunnews.com, Kamis (5/8/2021).

Yose berpandangan, jika tidak ada penurunan aktivitas ekonomi pada bulan Juni 2021, kemungkinan besar pertumbuhan ekomomi bisa lebih tinggi lagi.

Baca juga: Indonesia Keluar Resesi Ekonomi, Golkar Apresiasi Kinerja Pemerintah

"Yang dikhawatirkan sebenarnya adalah pada kuartal III. Sekarang 1,5 bulan ini, aktivitas ekonomi sudah mengalami pelambatan. Kelihatannya tidak akan memberikan hasil yang terlalu memuaskan pada kuartal ini," tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan dipengaruhi oleh berapa lama aktivitas ekonomi dibatasi. Karena itu, ucap Yose, penting bagi pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: PPKM Bikin Kinerja Manufaktur Alami Kontraksi di Juli 2021

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini