Pihaknya mendukung jika Pemerintah terus memastikan sektor konstruksi bertumbuh positif. Karena ini akan berkaitan langsung dengan produk domestik bruto (PDB). Dalam konteks itu, perlu menjaga iklim investasi sektor konstruksi yang kondusif lewat APBN, APBD, loan, dan lain-lain.
Selain itu, sektor konstruksi tetap membutuhkan dukungan program stimulus relaksasi, dan restrukturisasi.
"Kami juga mendorong, bila dimungkinkan, prioritas vaksinasi tenaga kerja konstruksi dan dukungan layanan kesehatan," kata Sutopo.
Untuk pelaku industri sendiri, pihaknya merekomendasikan agar melaksanakan program prioritas dengan nilai keekonomian tinggi. Dan dilaksanakan lewat terobosan regulasi dan program, hingga meningkatkan kapasitas infrastruktur digital bersama dengan sektor yang lain.
"Dan kalau memungkinkan, pelaku industri memberikan dukungan terhadap program vaksinasi gotong royong sehingga tercapai herd immunity," pungkasnya.
Menurut Wadirut Bank Mandiri, Alexandra Askandar, semua pihak harus mendorong pembangunan infrastruktur. Karena nilai strategis sektor infrasfruktur jadi katalisator untuk sektor-sektor lainnya.
"Diharapkan pembangunan jalan tol buka peluang besar untuk sektor lainnya khususnya sektor pertanian dan industri," kata Alexandra.
Dia memberi contohi pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek menciptakan kawasan industri yang rentetannnya panjang. Tumbuh pembangunan property, listrik dan teknologi. Ini tumbuhkan perekonomian di wilayah tersebut.
Lalu, dia menjelaskan terkait multiflier effect, ternyata jasa konstruksi memiliki kedua setelah listrik dan gas.
"Kami akan terus memberi dukungan untuk sektor infrastruktur khususnya bidang konstruksi," tambahnya.