News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Restrukturisasi Kredit Kian Menurun, BRI Yakin Pertumbuhan Ekonomi On Track

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas di kantor Bank BRI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI mencatat adanya penurunan nilai restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto memaparkan, hingga akhir Juni 2021 restrukturisasi kredit terdampak Covid di BRI telah mencapai Rp175,2 triliun, turun sebesar Rp56,53 triliun.

“Sampai Juni, kita sudah on track.

Total restrukturisasi Covid kita sudah turun kurang lebih Rp56,53 triliun dari akumulasi total loan restructure Covid kita sebesar Rp231,5 triliun,” papar Agus dalam keterangannya, Rabu (11/8/2021).

“Selama ini di posisi Juni 2021 itu porsinya tinggal Rp175,2 triliun.

Jadi ada penurunan sebesar Rp56,53 triliun yang sebagian besar berasal karena adanya pembayaran, yaitu sebesar Rp44,3 triliun,” sambungnya.

Baca juga: Cek eform.bri.co.id/bpum atau banpresbpum.id Bantuan UMKM Rp 1,2 Juta, Begini Cara Mencairkannya

Agus kembali menuturkan, dengan adanya perkembangan ini membuat perseroan semakin optimistis ke depannya.

“Jadi perkembangan ini sudah sangat baik karena kita bisa menurunkan kurang lebih sebesar lebih dari 20 persen dari total outstanding akumulasi restrukturisasi kita sampai dengan Juni,” imbuhnya.

Keberhasilan BRI dalam mengelola kualitas kredit yang disalurkan juga tercermin dari rasio kredit bermasalah atau macet (Non Performing Loan/NPL) yakni sebesar 3,3 persen pada akhir Juni 2021.

Untuk meng-cover risiko NPL tersebut, BRI juga menyiapkan cadangan atau biasa disebut NPL Coverage di kisaran 254,84 persen, jadi cadangannya meng-cover 2,5 kali dari jumlah NPL.

“Pencadangan yang ditetapkan ini dialokasikan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi BRI saat ini. Karena memang kita masih menghadapi restrukturisasi meskipun jumlahnya sudah semakin menurun,” pungkas Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini