Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menyatakan, pemulihan ekonomi dunia diproyeksi mulai terjadi di 2021 dan 2022, tapi tidak berjalan seragam atau merata.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, negara-negara yang memiliki akses vaksin akan jauh lebih cepat pemulihannya.
"Sedangkan, negara-negara kurang mendapatkan vaksin akan menghadapi tantangan yaitu munculnya pandemi ini yang terus akan mempengaruhi kondisi pemburukan ekonominya," ujarnya dalam konferensi pers virtual "Nota Keuangan dan RUU APBN 2022", Senin (16/8/2021).
Baca juga: Pengusaha Sebut Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen Bisa Dicapai Jika Covid-19 Terkendali
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah berhati-hati terhadap pemulihan ekonomi dunia yang tidak merata tersebut karena menimbulkan respons kebijakan berbeda.
"Nah oleh karena itu, kita mesti harus mewaspadai pemulihan ekonomi tidak seragam ini karena akan menimbulkan komplikasi dari sisi respons kebijakannya," katanya.
Baca juga: Tema Kebijakan Fisikal 2022: Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural
Eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, pemerintah juga berusaha agar seluruh negara bisa mendapatkan vaksinasi demi mencapai herd immunity.
"Indonesia juga memperjuangkan agar akses vaksin bisa terus diperoleh oleh semua negara dan segmen masyarakat," pungkas Sri Mulyani.