News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Refleksi Pembangunan Sektor Manufaktur Indonesia Setelah 76 Tahun Merdeka Versi Menperin

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas perakitan mobil di pabrik Mercedes-Benz di Bogor, Selasa (11/12/2018). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Peristiwa oil booming -di mana harga minyak melonjak tinggi akibat embargo minyak oleh negara-negara Arab- menjadi momentum bagi pemerintah Orde Baru untuk melakukan industrialisasi secara lebih ekspansif.

Dalam kurun satu dekade sumbangan industri manufaktur dalam PDB mencapai 20,3 persen di1994.

Ekonomi Indonesia saat itu bahkan menjadi contoh kesuksesan pembangunan di negara berkembang.

Kontribusi industri manufaktur di masa Orde Baru mencapai puncaknya sebesar 24,3 persen justru pada saat krisis ekonomi tahun 1997 di mana pertumbuhan industri di tahun tersebut sebenarnya minus 13 persen. 

Di awal era orde reformasi, kontribusi industri manufaktur dalam PDB mencapai 25,2 persen pada tahun 2001.

"Capaian ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah perkembangan industri manufaktur Indonesia. Tetapi, kontribusi industri pada tahun-tahun berikutnya cenderung stagnan, lalu perlahan terus menurun," ujarnya.

"Ada 2008, kontribusi industri manufaktur dalam PDB sempat naik ke 23,81 persen, tetapi dikoreksi menjadi 19,2 persen akibat diberlakukannya sistem akun nasional yang baru," kata Agus.

Tren penurunan kontribusi secara gradual terus berlangsung hingga menyentuh 17,6 persen di tahun 2019.

Penurunan persentase kontribusi industri manufaktur dalam PDB diyakini dipicu oleh stagnansi pertumbuhan industri manufaktur yang sebenarnya telah terjadi sejak tahun 1996 seolah sebagai pertanda dini bagi terjadinya krisis 1997/1998.

Pada 1996 pertumbuhan industri manufaktur anjlok ke angka 6,1 persen dari posisi 11.6 persen di tahun sebelumnya.

"Ini kali pertama sejak tahun 1984 pertumbuhan industri menyentuh angka 6 persen. Pada krisis 1997, pertumbuhan industri pengolahan bahkan minus 13 persen. Semenjak itu, rata-rata pertumbuhan industri selalu di bawah 6 persen dengan pertumbuhan rata-rata per-lima tahun berkisar di angka 5 persen," kata Menperin.

Tahun 2019 dan 2020 merupakan tahun penuh tekanan khususnya bagi sektor industri manufaktur.

Berbagai tekanan menyebabkan turunnya pertumbuhan industri manufaktur ke posisi 4,34 persen di tahun 2019 dan minus 2,52 persen di tahun 2020.

Pemicunya adalah perang dagang antara AS dan China dan pandemi Covid-19.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini