Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sangka dari awalnya hanya untuk penghasilan tambahan di masa kuliah, kini Riandi Oktovian meraih sukses dalam bisnis jual beli laptop bekas.
Bahkan, kondisi pandemi yang berkepanjangan seperti sekarang, membuat omset penjualannya melonjak tajam.
Dia mampu menjual ratusan unit laptop setiap bulannya.
Terlebih lagi sewaktu pandemi Covid-19 menyerang yang mengharuskan sebagian dari kita harus Work from Home (WFH) dan sekolah daring.
Riandi Oktovian merintis bisnis ini dari tahun 2017 saat masih kuliah dengan menawarkan laptop dan PC bekas.
Dia melihat bisnis jual-beli laptop bekas memiliki potensi yang cukup bagus di lingkungan kampus.
Baca juga: Ringan dan Tipis, Duo Laptop Huawei MateBook D14 dan D15 Meluncur 25 Agustus, Ini Spesifikasinya
Kebutuhan mahasiswa akan laptop berkualitas yang memiliki spesifikasi tinggi dengan harga miring adalah impian setiap mahasiswa.
Terlebih lagi untuk mahasiswa jurusan teknik.
Selain itu, yang membuatnya yakin untuk mencoba bisnis tersebut adalah belum banyaknya bisnis jual-laptop bekas yang berkualitas tinggi.
“Saya melihat dan menganalisis pasar, pada saat itu belum banyak bisnis yang bergerak di bidang ini. Walaupun ada, pasti mereka juga menjual laptop tanpa adanya pelayanan after sales. Hal itulah cikal bakal lahirnya Rimas Laptop,” ujar Riandi Oktovian yang kini mengibarkan bisnisnya lewat bendera Rimas Laptop.
Di tahun pertama, Riandi hanya menjual laptop bekas untuk konsumen di daerah Bandung yang sebagian besar adalah kalangan mahasiswa.
Lambat laun dengan antusiasme pasar yang positif, Riandi mengembangkan bisnis tidak hanya menjual laptop bekas tetapi juga membeli laptop yang berkualitas dari konsumen.
Baca juga: Tak Mau Kalah dengan Xiaomi, Realme Siap Hadirkan Produk Laptop Pertamanya
“Konsumen yang datang gak melulu untuk membeli laptop. Mereka juga datang untuk menjual laptop mereka," ujarnya.
Selain itu, dari data penjualan yang dia dapat, pelanggannya juga meluas.
Dari yang tadinya hanya menyasar kalangan mahasiwa ataupun pelajar, kini merambah kalangan pekerja dan pengusaha.
Berkat kerja kerasnya, pada akhir tahun 2020 tepatnya bulan November lalu Riandi membuka outlet kedua di Bekasi dan dalam waktu dekat ini akan dibuka juga outlet di daerah Jakarta Selatan.
“Target jangka pendeknya, saya ingin membuka cabang di seluruh wilayah Jabodetabek," kata dia.
Untuk sisa daerah sedang dalam proses analisis pasar.
Omset Naik Saat Pandemi
Riandi mengakui omset bisnisnya sempat turun di semester 1 2020 saat awal pandemi covid-19 menyerang sekitar Maret 2020 lalu.
Namun, setelah beradaptasi dengan “kebiasaan baru” dan adanya anjuran pemerintah untuk Work from Home (WFH) serta sekolah daring selama pandemi, penjualan Rimas Laptop pun terus meningkat hingga mencapai puncaknya sebesar 219.43% pada Juli 2021.
Walapun produk yang ditawarkan adalah barang second hand atau bekas, kualitas dari barang-barang tersebut dapat dijamin oleh pemiliknya.
Dalam sebulan, pihaknya mampu menjual hingga ratusan unit laptop bekas.
Baca juga: Jadi Konsorsium Proyek Laptop Merah Putih, Begini Cerita Ahli dari ITB
Lima produk yang paling laris adalah Apple Macbook Air, Asus, Dell, Lenovo, dan HP dengan rentang harga mulai dari 2 juta hingga 20 jutaan dengan dukungan garansi 1 tahun.
Beragam laptop seken ini dia jual tunai.
Namun, pihaknya juga menyediakan opsi cicilan.
Menyiasati Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah pihaknya kemudian membuka pemesanan laptop secara online melalui Whatsapp Busisness di Instagram Official Rimas Laptop.