Dalam kesempatan tersebut Erick juga menyatakan, penyerahan ambulans ini dirasa penting mengingat saat ini ancaman penyebaran virus Covid-19 masih melanda di berbagai negara.
Hal tersebut tidak menutup kemungkinan juga bakal mengancam kesehatan para pekerja migran yang bekerja di negara-negara penempatan.
"Tentu hari ini sangat amat penting, dengan kondisi covid-19 ini kami mencoba mendukung program yang ada bagaimana melayani fasilitas kesehatan," ucapnya.
Menyikapi adanya bantuan ini, Benny mengapresiasi langkah dari Kementerian BUMN melalui PT Taspen dalam penyerahan mobil ambulans tersebut.
Total ada empat unit mobil ambulans yang diserahkan secara simbolis oleh PT Taspen ke BP2MI untuk UPT Wilayah Pusat, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Terima kasih ini mewakili 4,2 juta PMI yang tercatat resmi dan juga tentu 5 juta pekerja migran yang tidak tercatat yang juga pasti tetap mendapatkan perlakuan yang sama jika ada PMI dan keluarga yang meninggal maupun yang sakit," ucap Benny.
Kendati untuk satu unit ambulans yang diserahkan untuk UPT Wilayah Pusat kata Benny, unit tersebut sudah beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.
Hal tersebut kata dia mengingat tingginya angka pekerja migran yang sakit bahkan meninggal dunia yang tiba dari negara penempatan.
"Kita sudah distribusikan ambulans satu BP2MI pusat karena memang pintu masuk Bandara Soetta angkanya sangat tinggi baik jenazah maupun yang sakit," imbuhnya.