Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembentukan holding BUMN klaster pangan saat ini memasuki tahap penggabungan beberapa BUMN pangan yang sektor bisnisnya sama.
Diantaranya, penggabungan PT Perikanan Indonesia dengan PT Perikanan Nusantara, proses penggabungan PT Sang Hyang Seri dengan PT Pertani, serta proses penggabungan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dengan PT BGR Logistics.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sekaligus koordinator BUMN Klaster pangan, Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan penggabungan secara menyeluruh.
Mulai dari aspek regulasi penggabungan, aspek SDM & Organisasi dengan mensosialisasikan penggabungan kepada karyawan, aspek keuangan penggabungan perusahaan, aspek operasional dan pengembangan IT, hingga aspek aset korporasi.
Baca juga: Resmikan Subholding, Pertamina Siap Kejar Target Nilai Pasar US$ 100 Milyar
“Seperti pada aspek IT, saat ini kami sudah memulai mengintegrasikan IT dan supply chain, melalui basis teknologi Internet of Things (IoT) dengan interface yang sederhana supaya semua anggota holding BUMN bisa terkoneksi secara paralel,” jelas Arief, Jumat (10/9/2021).
Baca juga: Keputusan Pembentukan Holding Industri Pertahanan Kini di Tangan Jokowi
"Sehingga kami memberikan solusi supply chain End to End untuk petani, peternak, nelayan sepanjang rantai nilai pangan,” sambungnya.
Selama persiapan penggabungan, lanjut Arief, pihaknya juga tengah melakukan pengembangan di sektor hilirisasi.
Baca juga: Kementerian BUMN Puji Langkah Transformasi Holding Perkebunan Nusantara
Hal tersebut dilakukannya sebagai bagian dari persiapan holding BUMN pangan, bahwa telah siap dari berbagai aspek hulu ke hilir.
Sebagai informasi, Pemerintah telah menugaskan RNI sebagai Koordinator BUMN Klaster Pangan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia, melalui program pemenuhan ketersediaan pangan, peningkatan mutu, keterjangkauan harga dan keberlanjutan.
Pembentukan ini sekaligus diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, serta kolaborasi untuk peningkatan ekspor.