Semua dipicu pandemi dengan terbentuknya “Donut Economy” yang membuat pusat-pusat ekonomi lama menjadi kosong seperti lingkaran dalam “kue” donat, namun padat di sekitarnya.
Namun demikian ia juga mengatakan pentingnya transformasi pendidikan, mewaspadai datangnya gelombang-gelombang pandemic berikutnya yang tidak hanya menyerang manusia tapi juga tanaman pangan, hewan peliharaan dan ternak.
Dia juga meminta mewaspadai krisis hutang dan kredit perbankan, pemberantasan korupsi, dan meningkatnya ketimpangan ekonomi.
Dia berpendapat, Indonesia akan semakin menyatu dengan dunia global, memasuki era World 4.0 yang akan berlangsung 10-14 tahun ke depan.
"Era transisi ini disebut sebagai a massive artificial living," ujarnya.
Dipicu kecerdasan buatan, Indonesia akan memasuki era ledakan kecerdasan yang kalau tidak ditindaklanjuti 10 tahun kedepan akan banyak generasi muda yang terdampak sindrom useless generation, sulit bekerja dan berkali-kali menganggur.
Selain itu, produk-produk sintetis dan artificial akan semakin banyak beredar.
Rhenald Kasali mengatakan dirinya akan membahas lebih detil visi ekonomi digital Indonesia kedepan dalam kelas How Technology Will Shape Financial Industry pada Kamis, 17 September 2021 pukul 11.00 – selesai di acara Wealth Wisdom 2021 “Wellness to Wealth” Bank Permata.