News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Lima Topik Cryptocurrency yang Paling Trending Sepekan Terakhir

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Etherium.

"Saya akan mengatakan, 'Jangan lakukan apapun'," tegas Musk. Musk memang telah lama menjadi pendukung cryptocurrency.

Baca juga: Chairman Virgin Galactic Sebut Bitcoin Gantikan Emas Secara Efektif, Ini Prediksi 5 Tahun ke Depan

Terlepas dari kritiknya baru-baru ini terhadap penambangan bitcoin dan dampak lingkungannya, Musk menegaskan bahwa ia secara pribadi memiliki cryptocurrency, bersama dengan ether dan dogecoin.

Awal tahun ini, Tesla mengaku telah membeli bitcoin senilai 1,5 miliar dolar AS.

Nilai kepemilikan tersebut membengkak menjadi sekitar 2,5 miliar dolar AS pada kuartal kedua karena harga bitcoin yang melonjak, meskipun harganya telah turun.

3. TikTok meluncurkan koleksi NFT pertamanya

Pada hari Kamis lalu, TikTok mengumumkan akan meluncurkan koleksi NFT pertama, atau token nonfungible, yang disebut 'TikTok Top Moments'.

"Koleksinya akan mencakup enam NFT yang dirancang oleh beberapa content creator komunitas kami dan terinspirasi oleh video trending yang mereka buat," tulis perusahaan itu dalam sebuah postingan blog.

Setiap kreator TikTok unggulan akan bermitra dengan artis NFT terkemuka. Peluncuran pertama akan dilakukan pada 6 Oktober besok, dan yang lainnya akan berlangsung setiap pekan hingga akhir bulan.

"Sebagian besar hasilnya akan langsung diberikan kepada pencipta dan artis NFT yang terlibat," kata TikTok.

4. Jerome Powell mengatakan ia 'tidak berniat untuk melarang' cryptocurrency

Selama kesaksiannya di hadapan House Committee on Financial Services pada hari Kamis lalu, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengklarifikasi bahwa dirinya 'tidak berniat untuk melarang' semua cryptocurrency.

Namun ia mengatakan bahwa stablecoin, yang seharusnya dipatok untuk aset cadangan seperti dolar AS, harus tunduk pada lebih banyak regulasi.

"Stablecoin itu seperti reksa dana pasar uang, seperti deposito bank. Namun mereka sampai batas tertentu di luar batas peraturan dan tentu pantas untuk diatur. Aktivitas yang sama, regulasi yang sama," kata Powell.

Jumat lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat ini sedang mempertimbangkan cara untuk 'memberlakukan peraturan seperti bank pada perusahaan cryptocurrency yang mengeluarkan stablecoin'.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini