News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Gerindra Minta Pemerintah Bantu Atasi Anjloknya Harga Telur

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi: Pekerja melakukan bongkar muat telur dari truk ke toko di Jalan Cibaduyut Raya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra merespons persoalan anjloknya harga telur di pasar yang mencapai Rp 15 ribu per kilogram.

Para petani telor pun merugi puluhan juta rupiah dan berharap pemerintah dapat memberikan solusi atas jatuhnya harga telur ini.

Sebab, persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut karena menyangkut sumber protein dan makanan utama rakyat kecil.

Baca juga: Anjloknya Harga Telur karena Daya Serap Berkurang Akibat Pandemi Covid-19

"Ini tidak boleh dibiarkan karena jumlah peternak ayam petelur itu cukup besar. Ada di Jawa Timur, di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera hingga Sulawesi dan hampir di setiap provinsi ada," kata Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021). 

Menurut dia, jika dibiarkan akan menjadi beban baru, apalagi telur merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia sejak dulu hingga sekarang.

"Telur telah menjadi sumber protein tinggi yang murah meriah dan sangat digemari rakyat," ujarnya.

Menurut Muzani, ada beberapa hal yang menyebabkan harga telur menjadi anjlok.

Baca juga: Tak Laku Dijual, Peternak di Tasikmalaya Bagikan Telur Ayam ke Warga, Hikmahnya Kami Bisa Beramal

Salah satunya karena tingginya harga pakan ayam, sehingga produksi ayam petelur menjadi tinggi sebagai akibat dari penerapan PPKM.

Sementara serapan di pasar masih rendah dan produksi yang melimpah tidak bisa diserap maksimal oleh pasar.

Inilah yang menyebabkan harga telur terus mengalami penurunan. Akibatnya para peternak ayam petelur mengalami kerugian.

"Rendahnya harga telur dipicu oleh tingginya harga pakan. Ini menyebabkan produksi ayam menjadi mahal, sementara harga telur menjadi jatuh. Hotel-hotel dan bisnis restoran belum semuanya pulih dan normal, itulah kenapa harga telur jatuh efek dari kebijakan PPKM" jelas Muzani yang juga Sekjen Partai Gerindra itu. 

Muzani kemudian berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi atas persoalan ini.

Caranya melalui sumber dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 321,2 triliun dan anggaran UMKM sebesar Rp 27,28 triliun.

Pekerja melakukan bongkar muat telur dari truk ke toko di Jalan Cibaduyut Raya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini