TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid-19 menghantam semua sektor tidak terkecuali pariwisata.
Adanya pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berimbas kepada berkurangnya jumlah wisatawan yang hendak vakansi.
Salah satu yang terkena imbasnya adalah wisata laskar pelangi di Kabupaten Belitung Timur.
Kepala Desa Lenggang Kecamatan Gantong, Fachrizal mengatakan sebelum adanya pandemi covid-19 kunjungan wisata ke sekolah ikonik di Gantong cukup banyak.
Bahkan pemasukan dari sektor pariwisata tersebut untuk kas desa mencapai Rp 300 juta per tahun.
Baca juga: Sasaran Piala Presiden Esports 2021 - Usung Keindahan Alam, Budaya dan Pariwisata Tanah Air
"Ini kan mulai booming tahun 2016, 2017 pemasukan Rp 300 juta dari karcis," kata Fachrizal saat berbincang di depan SD Muhammadiyah Gantong, Senin(11/10/2021).
Diketahui di Desa Lenggang, Kecamatan Gantong ada beberapa destinasi wisata.
Selain bangunan SD Laskar Pelangi yang ikonik ada juga rumah keong.
Namun rumah keong dikelola oleh swasta, pemerintah desa setempat hanya memberikan Hak Guna Bangunan(HGB).
Baca juga: Sektor Pariwisata Jerman Pulih Hampir Seperti Sebelum Pandemi
Seretnya pemasukan untuk desa lanjut Fachrizal mulai terasa saat virus covid-19 masuk ke Indonesia awal tahun 2020.
Kondisinya bak roda berputar dari atas ke bawah.
Kondisi pemasukan kas desa dari sektor pariwisata mendadak menurun tajam.
"Awal 2020 desa tutup kita sangat terdampak sekali hampir 70 sampai 80 persen penurunannya. Semua warga yang berjualan, UMKM terdampak, karena kita memang benar-benar mengandalkan dari luar," ujarnya.
Baca juga: Malang akan Miliki Tempat Wisata Islami Terintegrasi Mirip Cicalengka Dreamland Bandung
Lalu bagaimana dengan biaya perawatan lokasi wisata, sementara pemasukan menurun tajam?
Fachrizal menyebut warga di sekitar objek wisata laskar pelangi melakukan swadaya, atau perawatan rutin.
Mereka saling bergotong-royong agar lokasi wisata yang ikonik tersebut tidak punah.
"Kalau ada warga yang punya atap ya dipasang atap, jadi swadaya kita gotong royong," kata dia.
Kini, kondisi pandemi covid-19 sudah mengalami penurunan.
Objek wisata laskar pelangi pun berangsur menggeliat.
Sekitar 5 bulan lalu lanjut Fachrizal sudah mulai dibuka penarikan karcis masuk namun hanya berlaku Sabtu dan Minggu.
Rencananya, bulan Desember mendatang penarikan biaya karcis masuk akan dilakukan secara penuh.
Ditambah lagi bakal ada destinasi wisata baru selain SD laskar pelangi.
"Tetap kita jaga destinasi laskar pelangi tapi ada tambahan jadi tidak hanya fokus ke laskar pelangi. Menambah destinasi alam, atau daerah-daerah yang sudah ditambang timah jadi objek wisata. Kita kumpulkan warga ke pokdarwis(kelompok sadar wisata)," ujarnya.(Willy Widianto)