Oleh sebab itu, ia mengingatkan investor untuk menggunakan robot trading yang memang sudah teruji kualitasnya. Namun, investor harus tetap mengetahui bagaimana cara robot trading mengambil keputusan, seperti apa manajemen risiko, serta tingkat keamanannya.
“Untuk robot trading ini sendiri ibarat pengguna memiliki asisten yang mengerjakan pekerjaan rutinnya saja. Fungsi utamanya untuk mengeliminasi sisi emosional dari trader dengan tujuan agar keputusan dibuat secara objektif bukan subjektif,” imbuh Christopher
Namun, jika robot dikeluarkan oleh pihak perusahaan terkait, menurutnya hal ini menjadi sarat akan konflik kepentingan. Apalagi, jika robot-robot trading tersebut menjanjikan keuntungan secara bombastis.
“Ketika secara hitung-hitungan sudah tidak masuk akal untuk si penyedia robot mendapatkan keuntungan, jadinya patut dipertanyakan soal keabsahannya. Penjual atau marketing trading robot penjanji keuntungan seperti ini seharusnya ditindak,” imbuh Christopher.
Baca juga: Pemerintah China Masukkan Penambangan Uang Kripto ke Dalam Daftar Negatif Investasi
Ini Cara Mengetahui yang Real
Platform robot trading kini makin menjemur dan mudah ditemui masyarakat. Mulai dari yang menawarkan trading kripto, forex, hingga komoditas.
Salah satu robot trading tersebut adalah Auto Trade Gold (ATG) yang menawarkan penjualan robot trading yang akan membantu investor mengumpulkan profit lewat trading emas. Merujuk ke halaman websitenya, investor yang membeli robot ini bisa menikmatinya seumur hidup.
Dengan menggunakan robot tersebut, Expert Advisor (EA) ATG fokus akan mencari profit 0.5% - 3% setiap hari dengan maximal kerugian hingga 3%. Selain itu, mereka mengklaim akan memberikan auto compound.
Merujuk dari penjelasan di websitenya, EA adalah software atau script algoritma yang dapat ditambahkan dalam platform trading forex dengan tujuan agar aplikasi tersebut nantinya bisa berjalan secara otomatis atau melakukan transaksi buy dan sell tanpa instruksi manual pengguna.
Sehingga pengguna hanya cukup memantau, sedangkan EA berjalan otomatis yang dikontrol penuh oleh tim IT ATG.
Harga bot yang dijual juga beragam, disesuaikan dengan masing-masing level kemampuannya. Untuk bot level 1, menawarkan kapasitas trading US$ 110 - US$ 500, lalu memberikan auto compound 0,01 lot - 0,05 lot dan dibanderol dengan harga US$ 100 atau Rp 1,5 juta.
Sementara untuk bot level 5, kapasitas tradingnya bisa mencapai US$ 10 juta dan auto compound 1.000 lot. Bot ini dibanderol dengan harga US$ 3.500 atau Rp 52,5 juta.
Kontan.co.id mencoba menelusuri perusahaan ATG ini dengan menghubungi nomor yang dicantumkan pada website www.robottradegold.com.
“Kami sudah berdiri satu tahun lebih dengan pengguna robot ratusan ribu. Ketika menggunakan ATG, pengguna hanya tinggal diam, semua bot yang melakukan trading jual dan beli,” ujar admin ATG yang tidak mau menyebutkan namanya kepada Kontan.co.id, Senin (11/10/2021).
Baca juga: Bank of America Identifikasi 20 Perusahaan Terkemuka AS dengan Eksposur Kripto