Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam bertransaksi menggunakan ATG, penggunanya harus memiliki deposit mengendap US$ 100 agar bot masih terus bisa berjalan.
Jika penarikan dana ditarik melebihi deposit tersebut, maka bot akan hangus dan tidak bisa lagi melakukan transaksi. Sehingga ketika hendak melakukan transaksi lagi di ATG, pengguna harus membeli robot yang baru lagi.
Berdasarkan data yang dikirimkan oleh admin tersebut, ia mengklaim keuntungan yang diperoleh pengguna ATG setiap bulannya secara rata-rata berada di kisaran 14%-16%.
Sementara secara harian, sejak satu tahun terakhir, secara historis, kerugian yang dialami ATG hanya terjadi 11 kali, dari 240 kali lebih trading.
Selain itu, ada juga robot trading bernama Robot Sparta yang melakukan trading pada aset forex. Sama halnya dengan ATG, Robot Sparta juga mengklaim pengguna hanya cukup membeli robot, lalu seluruh transaksi akan dilakukan robot dan pengguna hanya tinggal menerima profit tanpa harus melakukan trading apa pun.
Robot Sparta menawarkan tiga pilihan transaksi, yakni EUR, GBP, dan emas. Ketiganya sama-sama memerlukan biaya deposit minimal sebesar US$ 250 dengan besaran top up minimal US$ 100. Namun, Robot Sparta menerapkan profit sharing sebesar 85% untuk pengguna dan 15% untuk PT Teknologi Otomatis Roket sebagai pengelola.
Namun, profit sharing di Robot Sparta dilakukan setiap dua minggu sekali, jika penarikan dilakukan sebelum dua minggu akan dikenakan charge 5%. Adapun, Robot Sparta mengklaim bisa memberikan return sebesar 8-15% per bulan.
Baca juga: Incar Pasar Afrika, Ejara Kamerun Tawarkan Layanan Kripto dan Investasi Berbahasa Prancis
Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira mengatakan, menggunakan robot trading dibutuhkan butuh skill khusus, terutama untuk setting parameter. Selain perlu skill, juga perlu menyediakan server khusus yang disebut VPS (virtual private server) supaya robot bisa bisa berjalan 24 jam.
Desmond mengimbau para investor yang akan menggunakan robot untuk berhati-hati dalam menyeleksi agar tak tertipu robot abal-abal.
Menurutnya, robot trading yang asli adalah memiliki file berupa EA (Expert Advisor) dan memiliki ekstensi mql4 atau ex4 di MetaTrader 4 atau mql5 atau ex5 di MetaTrader 5.
Lalu, robot harus bisa digunakan di broker forex manapun. Ketiga, harus diinstal terlebih dahulu di komputer atau server.
“Kalau menemukan tawaran robot yang tidak ada file dan diinstal oleh pengelolanya, serta cuma bisa dipakai di broker tertentu yang tidak jelas regulasinya, apalagi ada sistem MLM dan menjanjikan profit besar, maka harus waspada,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Satgas Waspada Investasi: Waspadai robot trading yang janjikan keuntungan tinggi
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Robot trading makin marak, investor harus hati-hati
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Robot trading kian marak, ini cara membedakan antara yang real dan patut diwaspadai