TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara mengisi token listrik PLN di ATM dan arti listrik pintar.
Perusahaan Listrik Negara PLN menyediakan kemudahan kepada pelanggan listrik untuk dapat mengisi atau membeli token listrik secara online maupun offline.
Hal ini sangat memudahkan masyarakat untuk membayar tagihan listrik.
Masyarakat dapat mengisi token listrik melalui ATM diantaranya ATM Mandiri, BCA, BNI, Bukopin, NISP, dan BRI.
Lalu, bagaimana cara mengisi token listrik melalui ATM?
Baca juga: Bagaimana Cara Mengisi Token Listrik PLN Melalui ATM? Bisa Top Up hingga Rp 1 Juta
Baca juga: Cara Mengisi Token Listrik PLN Melalui ATM BRI hingga BCA, Beserta Cara Cek Tagihan Listrik
Dikutip dari web.pln.co.id berikut cara mengisi listrik melalui ATM
1. ATM Mandiri
- Pilih pembayaran atau pembelian
- Pilih Multi Payment
- Ketik “30300”
- Masukkan Nomor Meter (11 nomor)
- Masukkan Nominal Pembelian
- Ketik “1”
- Lalu, Struk akan tercetak
2. ATM BCA
- Pilih Transaksi Lainnya
- Pilih Voucher isi Ulang
- Pilih Lainnya
- Pilih PLN Prepaid
- Masukkan nomor Meter (11 nomor)
- Pilih Nominal Voucher
- Tekan Benar / Salah
- Struk akan tercetak
3. ATM BNI
- Pilih Pembayaran
- PLN
- PLN PRABAYAR
- Pembelian Token
- Masukan No meter (11 nomor, tambahkan “0” di depan no meter)
- Pilih jenis “0”
- Pilih Nominal Pembelian
- Struk akan tercetak
4. ATM Bukopin
- Pilih Isi ulang pulsa dan listrik
- Pilih listrik/PLN
- Masukan Nomor Meter (11 nomor)
- Pilih Nominal Pembelian
- Struk akan tercetak
5. ATM NISP
- Pilih Menu Lainnya
- Pilih Pulsa isi ulang dan PLN
- Pilih PLN Prabayar
- Masukan Nomor Meter (11 nomor)
- Pilih Nominal Pembelian
- Struk akan tercetak
6. ATM BRI
- Pilih Transaksi Lainnya
- Pilih Pembayaran
- Pilih PLN
- Pilih Prabayar
- Masukkan Nomor Meter (11 nomor)
- Tekan Benar/Salah
- Pilih Nominal Token / Voucher
- Tekan Benar / Salah
- Struk akan tercetak
Listrik Pintar
Listrik Pintar merupakan layanan listrik prabayar yang memungkinkan pelanggan untuk mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Hal tersebut seperti pulsa isi ulang pada telepon seluler.
Pada sistem listrik pintar, pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token) listrik isi ulang melalui gerai ATM sejumlah bank atau loket pembayaran tagihan listrik online.
Token atau pulsa listrik yang terdiri dari 20 digit angka ini dimasukkan ke dalam kWh Meter khusus yang disebut Meter Prabayar (MPB).
Layar MPB akan menyajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti:
1. Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).
2. Jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai
3. Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).
4. Jumlah energi listrik yang masih tersisa.
Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Jika energi listrik yang tersimpan di Meter Prabayar (MPB) sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang.
Dengan demikian, pelanggan dapat mengetahui secara persis dan real time penggunaan listrik di rumah setiap saat dan kapan saja.
Pelanggan juga dapat mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik.
Baca juga: PLN Sediakan Token Senilai Rp 5 Ribu di PLN Mobile
Baca juga: Cara Isi Token Listrik PLN di ATM Mandiri, BCA, BRI dan BNI
Keuntungan Listrik Pintar
Berikut keuntungan listrik pintar:
- Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik
- Pemakaian listrik dapat disesuiakan dengan anggaran belanja
- Tidak akan terkena biaya keterlambatan
- Privasi lebih terjaga
- Jaringan luas pembelian token atau pulsa listrik
- Tepat digunakan bagi pelanggan yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar sewa
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain terkait Aliran Listrik PLN