"Jadi banyak open space-nya juga dan bisa dibuat taman di sekeliling bangunannya. Apalagi rumah hook ini biasanya mendapatkan lahan atau tanah sisa yang menjadi hak pembeli," terang Bambang.
Dengan kelebihan tersebut, rumah hook sangatlah prospektif dari segi nilai jual dan dipercaya potensial terus naik pada masa yang akan datang.
Namun demikian, sebelum Anda membeli rumah tipe hook, sebaiknya pertimbangkan juga kekurangannya.
Pertama, harganya yang mahal, dan kedua Garis Sepadan Bangunan (GSB).
GCB merupakan garis batas minimal yang membatasi bangunan dan batas lahan yang Anda miliki dengan lahan lain seperti jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman umum, tepi pantai, tepi sungai, dan bangunan tetangga.
Jarak antara sebuah bangunan dengan area lainnya juga ditentukan menurut GSB yang diatur oleh peraturan daerah setempat.
"Karena ada dua, atau tak jarang tiga GSB ya area yang bisa dibangun lebih sedikit dari pada kavling badan. Dan tentu dari segi biaya juga lebih mahal," tuntas Bambang. (Ardiansyah Fadli)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Ada Istilah Rumah Hook, dan Dibanderol Lebih Mahal?"