Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) menyatakan, siap melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham tahun ini.
Mengutip dari laman e-ipo.co.id, Widodo Makmur Perkasa membuka penawaran harga IPO di kisaran Rp 160 hingga Rp 220 per saham.
Perusahaan akan menawarkan sebanyaknya 8,3 miliar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan potensi raihan dana Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,8 triliun.
WMP sendiri merupakan perusahaan holding dengan membawahi lima lini bisnis yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging, peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Masih Rentan Terkoreksi
Chief Operating Officer (COO) Widodo Makmur Perkasa Mega Nurfitriyana mengatakan, perusahaan memulai dari usaha feedlot sejak tahun 1995 dan dikembangkan secara profesional pada tahun 2003.
"WMP kini bersiap untuk go public. WMP tumbuh dan berkembang selama 26 tahun telah menjadi salah satu kekuatan di industri consumer goods dan komoditas pertanian," ujar dia melalui keterangan resmi, Kamis (28/10/2021).
Adapun kegiatan peternakan sapi terintegrasi WMP dilakukan di dua peternakan dengan total kapasitas 172.000 ekor per tahun atau terbesar di Indonesia.
Baca juga: IHSG Sore Ini Ditutup Menghijau, Asing Ramai-ramai Lepas Saham
Dua peternakan sapi tersebut terletak di Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektare (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat, seluas 35 ha dengan kapasitas produksi pakan ternak mencapai 131.000 ton per tahun.
Kemudian untuk peternakan ayam terintegrasi, WMP mengoperasikan empat peternakan, yaitu GPS Gunung Kidul dengan kapasitas 64.000 DOC GPS di PS Sukabumi, Gunung Kidul dengan kapasitas 440.000 DOC.
"Selain itu, broiler commercial Cianjur (dalam pengembangan), Wonogiri dengan kapasitas 6.800.000 DOC FS serta peternakan ayam petelur Klaten dengan kapasitas produksi 9.360.000 butir per tahun," kata Mega.
Dia menyampaikan, kegiatan usaha tersebut dilakukan oleh anak usaha WMP yaitu PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU).
Baca juga: IHSG Hari Ini Dibuka Melemah Tipis, Saham BNI Diburu Investor Asing
Selain peternakan, perusahaan melakukan kegiatan penetasan, commercial farms, pabrik pakan, hingga rumah potong hewan (RPH).
Ditambahkan Mega, WMU mengoperasikan dua fasilitas penetasan dengan kapasitas produksi 4.000.000 telur per bulan.
Perusahaan juga mengoperasikan satu pabrik pakan di Balaraja dan tengah mengembangkan satu pabrik pakan di Ngawi dengan kapasitas gabungan 883.000 ton per tahun.
"Sementara, RPH perusahaan di Klaten dan Wonogiri memiliki kapasitas produksi total 13.500 ekor per jam atau setara 79.380 ton per tahun," pungkasnya.