TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sektor jasa keuangan hingga saat ini memang layak dijadikan satu andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Di masa pandemi yang sudah mulai terkendali, sektor ini mulai menunjukkan tajinya sebagai sektor yang tetap tumbuh.
Kondisi stabilitas sektor jasa keuangan semakin solid melewati kuartal 3-2021.
“Pemulihan ekonomi nasional berlanjut, didukung oleh keberhasilan penanganan Covid-19,” jelas Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kondisi stabilitas sistem keuangan berdasarkan data September masih terjaga.
Baca juga: OJK: Bank-bank Dunia Merugi Rp 1.420 Triliun Per Tahun Akibat Kejahatan Siber
Terpantau bahwa angka pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana di pasar modal terus tumbuh positif.
Melihat dari indikator pasar modal, kepercayaan terhadap prospek perekonomian Indonesia juga ditunjukkan dengan net buy oleh nonresiden.
Inflow non residen mencatat sebesar Rp 6,07 triliun hingga 22 Oktober 2021.
Adapun IHSG tercatat naik ke level 6,644 atau menguat 5,7% mtd.
Baca juga: Sejak 2018 Satgas Waspada Investasi OJK Bekukan Kegiatan 3.500 Pinjol Ilegal
Pasar SBN terpantau relatif stabil dengan rerata yield SBN naik 1,2 bps.
“Sektor jasa keuangan terpantau stabil dengan ketahanan permodalan yang memadai dan pasar modal menunjukkan kinerja positif ditopang minat beli investor non residen,” jelasnya.
Hingga 26 Oktober 2021, penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai nilai Rp273,9 triliun atau meningkat 282,8% dari periode yang sama tahun lalu, dengan terdapat 40 emiten baru.
Meskipun begitu, masih terdapat penawaran umum dalam proses dari 82 emiten dengan nilai nominal sebesar Rp 43,32 triliun.
Sementara itu dari segi perbankan, pada bulan September 2021 kredit perbankan kembali tumbuh sebesar 2,21% yoy atau 3,12% ytd.
Baca juga: OJK Minta Pinjol Legal Murahkan Suku Bunga dan Taati Kaidah Etika Dalam Penagihan