News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perluas Pasar Produk UMKM, Pemerintah Luncurkan Inaproduct.com

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Pengrajin Hadit Aulia saat menyelesaikan pembuatan kerajinan tangan berbahan baku limbah kertas koran di Akasia Art, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (23/10/2021). Berbagai kerajinan tangan seperti jam dinding, wadah, tempat pensil, miniatur kapal dijual dengan harga Rp. 5.000 hingga Rp. 200.000 tergantung besar kecil dan tingkat kesulitannya. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Untuk memperluas pasar produk usaha menengah kecil dan mikro (MKM), pemerintah meluncurkan platform Inaproduct.com.

Inaproduct.com dibesut oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) dan Kementerian Perdagangan.

Aplikasi ini merupakan portal direktori produk UMKM berbasis website yang terintegrasi dengan target 800.000 UMKM yang akan masuk.

Deputi UKM KemenkopUKM Hanung Harimba mengatakan, kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kemkop UKM dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, PT Sarinah, Smesco Indonesia dan PT Ina Produk Indonesia.

Baca juga: BRI salurkan kredit UMKM, Wakil Ketua MPR apresiasi program BRI

"Ini akan kita integrasikan kepada Laman PaDi UMKM, kemudian akan diintegrasikan dengan laman LKPP juga serta menjadi katalog promosi UKM kita di luar negeri," kata Hanung dalam Konferensi Pers Inaproduct.com, Kamis (28/10).

Nantinya Inaproduct.com selain memperluas akses pasar produk UMKM, juga mempermudah pelaku usaha untuk mendapatkan informasi dalam melakukan transaksi B2C maupun B2B.

Hanung menegaskan bahwa seluruh produk yang ada di Inaproduct.com ialah produk buatan dalam negeri.

Baca juga: Sinergi AMKI dengan ALUDI Perkuat Ekosistem Permodalan UMKM dan Koperasi

Founder Inaproduct Budihardjo Iduansjah menerangkan, lewat Inaproduct.com penjual dan pembeli baik itu dari dalam atau luar negeri akan dipermudah bertemu untuk melakukan aktivitas bisnis.

Tak hanya itu, Inaproduct juga akan melakukan pendataan produk lokal UKM, pelatihan, inkubator, analisa dan membuka pasar.

Inaproduct juga akan berkoordinasi dengan para start up untuk menciptakan satu ekosistem dalam platform tersebut.

Budihardjo menargetkan, ada 5.550 usaha besar, 4.400 lebih usaha kecil dan 1.193 usaha kecil yang didata oleh pihaknya. Pendataan tersebut akan dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia.

"Pembeda Inaproduct dengan marketplace ialah, Inaproduct adalah suatu platform bisnis to bisnis direktori.

Jadi kami khusus hanya untuk produk merek lokal, didalamnya adalah pabrik, produsen, IKM, UKM yang memang menghasilkan barang sehingga nanti mereka dapat masuk menjadi produk sebagai showroom daripada produk mereka," jelasnya.

Selanjutnya pelaku usaha yang bergabung juga akan dilibatkan dalam semua aktivitas baik pelatihan dan pameran baik di dalam dan luar negeri secara online dan offline.

"Termasuk juga dalam hal pendanaan bisa kami bantu dengan bantuan Kementerian Koperasi dan Kementerian Perdagangan," imbuhnya.

Baca juga: Kisah UMKM Teh Kewer: Hampir Dilupakan, Kini Jadi Primadona Desa Sukalaksana

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuturkan, dengan adanya Inaproduct diharapkan, semakin mempermudah UMKM terhubung dengan pembeli di seluruh negara.

Dimana saat ini dunia sudah terhubung dengan teknologi digital, termasuk antara produsen dengan konsumen.

"Kita harus siapkan karena itu direktori digital produk-produk Indonesia menjadi penting untuk menghubungkan pembeli dengan produsen UMKM dari seluruh Indonesia," ujar Teten.

Dari data idEA, Teten menyebut per September tahun ini terdapat peningkatan transaksi di e-commerce hingga 54% atau lebih dari 3 juta transaksi perharinya.

Kemudian pendapatan digital di tengah pandemi menyentuh hingga Rp 640 triliun.

Maka dengan melihat potensi ekonomi digital tersebut, Teten menginginkan agar dapat dinikmati sepenuhnya oleh produk dalam negeri.

"Potensi ekonomi digital kita tahu sangat besar pada tahun 2025 sekitar Rp 1.700 triliun.

Jangan sampai potensi ini dimanfaatkan oleh produk luar. Karena itu perlu upaya bersama untuk agar potensi ekonomi digital ini kita kuasai dengan produk-produk dalam negeri," tegasnya.

Baca juga: Sektor UMKM Dapat Bekal Pelatihan Pemasaran Digital

Platform ini hasil sinergi Kemendag bersama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah, dan PT Ina Produk Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam sambutannya pada peluncuran platform direktori produk Indonesia business-to-business Inaproduct (Inaproduct.com) yang digelar di Gedung Smesco, Jakarta pada hari ini, Kamis (28/10/2021).

Platform inaproduct.com yang merupakan portal direktori produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis situs web yang terintegrasi dengan 800 ribu UMKM.

Kegiatan ini merupakan hasil sinerg antara Kemenkop UKM, Kemendag, Kemenperin, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah, dan PT Ina Produk Indonesia.

"Kemendag siap mendukung Kemenkop UKM untuk menjadikan UKM Indonesia unggul tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga regional dan global. Dukungan bagi UKM penting dilakukan, salah satunya melalui pembinaan agar UKM dapat meningkatkan daya saingnya dan menjadi satu kekuatan besar dan meningkatkan kontribusinya terhadap kinerja ekspor nonmigas nasional,” jelas Mendag Lutfi.

Menurut Mendag Lutfi, eksportir UMKM saat ini mencapai 85 persen dari jumlah eksportir total. Namun, eksportir UMKM hanya menyumbang kontribusi sebesar 5 persen dari total ekspor nonmigas. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya daya saing UMKM.

Mendag Lutfi menyampaikan, ada tiga hal yang menyebabkan rendahnya daya saing UMKM. Pertama, kurang pengalaman sehingga kurang beradaptasi. Kedua, kurangnya jejaring sehingga sulit berkompetisi.

Ketiga, kurang pendanaan. Untuk itu, diperlukan pendataan dan konsolidasi yang baik agar dapat menjadi suatu kekuatan besar.

“Diharapkan inaproduct.com menjadi solusi bagi UMKM untuk memperkuat jejaring sehingga dapat mendukung pemasaran dan meningkatkan penjualan sehingga produk UMKM dapat lebih dikenal masyarakat,” imbuh Mendag Lutfi.

Dalam acara tersebut, Mendag sekaligus menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Kemendag dengan Inaproduct tentang kerja sama promosi dan pemasaran produk dalam negeri.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong UKM untuk menjadi lebih solid dan mampu menembus pasar global," jelas Mendag

Turut hadir dalam peluncuran Menkop UKM Teten Masduki, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM KemenBUMN Loto Srinaita Ginting, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam, serta Deputi Bidang UKM Hanung Harimba Rachman. Selanjutnya pendiri Inaproduct Budihardjo Iduansjah dan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati.

Teten menyampaikan apresiasi terhadap Inaproduct.

"Patut diapresiasi bahwa direktori digital produk Indonesia akhirnya dapat terwujudkan. Hal ini harus dikelola pihak swasta dan secara bisnis, bukan secara birokratik. Diharapkan Inaproduct dapat menjembatani UKM di berbagai pelosok Indonesia dengan buyer, terutama dari luar negeri," ujar Teten

Sementara itu, Loto menjelaskan, setidaknya terdapat lima dukungan BUMN ke UMKM berdasarkan survei KemenBUMN yang melibatkan 63 BUMN aktif.

"Pertama, melakukan UMKM naik kelas denganpembinaan dan pelatihan, termasuk sertifikasi produk. Kedua, menyediakan ragam pembiayaan, termasuk jaminan dan asuransi. Ketiga, melibatkan UMKM dalam rantai pasok BUMN. Keempat, melakukan kurasi dan perluasan akses pasar, termasuk platform digital. Kelima, menyediakan akses tempat usaha di area komersial," ungkap Loto. (Ratih Waseso/Kontan)

Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini