News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesimisme di Akhir Perdagangan Saham Bulan Ini, IHSG Diprediksi Masih Terperosok ke Zona Merah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

TRIBUNNEWS, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dianggap masih memiliki peluang untuk melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (28/10/2021).

Pada perdagangan Kamis (28/10/2021) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menurun 78,13 poin atau 1,18% pada IHSG akhirnya ditutup di level 6.524,08.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sektor energi tertekan paling dalam hingga 2,68%. Setelahnya disusul sektor perindustrian yang menurun 2,22% dan sektor bahan baku yang melorot 1,94%.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pola pergerakan IHSG terlihat masih memiliki peluang koreksi yang cukup besar.

Baca juga: IHSG Hari Ini Dibayangi Anjloknya Sektor Energi

Gelombang tekanan yang sedang terjadi terlihat belum akan berakhir. Tekanan masih akan berlanjut, terlihat dari masih minimnya sentimen. Di sisi lain harga komoditas masih berpotensi melemah.

"Tentunya dapat memberikan dampak terhadap emiten-emiten yang berkaitan, sehingga akan memberi dampak terhadap pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ungkap William dalam riset, Kamis (28/10).

William memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.472 hingga 6.691 pada Jumat (29/10). Beberapa saham yang bisa dicermati untuk hari ini adalah SMGR, HMSP, ASII, SMRA, ICBP, CTRA, dan AALI.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah Tipis, Investora Asing Aktif Beli Saham Perbankan

Sementara itu, Analis Indo Premier Sekuritas Mino memproyeksikan, IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan dengan level support dan resistance di 6.470 hingga 6.580 pada perdagangan terakhir Oktober ini.

"Untuk sentimennya, masih terkait perkembangan harga komoditas yang cenderung turun di tengah wacana adanya pembatasan harga batubara oleh pemerintah China," ungkap Mino kepada Kontan.co.id, Kamis (28/10). Sementara dari dalam negeri, rilis laporan keuangan emiten masih menjadi sentimen yang akan menggerakkan indeks.

Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini