Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung selama lebih dari 1,5 tahun memang telah menjadi tantangan perekonomian global.
Kemunculan penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini tentunya mendorong terpuruknya kondisi keuangan masyarakat karena melesunya seluruh sektor penopang perekonomian.
Mulai dari sektor perjalanan, industri otomotif, pariwisata, perbankan dan asuransi, rantai pasokan hingga ritel.
Sehingga pandemi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental saja, namun juga 'kesehatan finansial'.
Baca juga: Dukung Inklusi Keuangan dengan Teknologi Digital, Amar Bank Berpartisipasi dalam FinExpo BIK 2021
Dikutip dari laman emeraldopenresearch, Minggu (31/10/2021), saat ini banyak penelitian yang dilakukan terkait dampak pandemi terhadap kondisi ekonomi.
Namun untuk studi yang dilakukan tentang dampak pandemi terhadap kondisi finansial secara pribadi, masih tergolong minim.
Sementara itu, upaya banyak negara termasuk Indonesia dalam menekan penyebaran pandemi, satu diantaranya melalui penerapan sistem penguncian (lockdown) ternyata telah mengakibatkan penghentian operasional bisnis di seluruh dunia.
Kebijakan dilematis inilah yang akhirnya membuat angka pengangguran melonjak secara signifikan.
Baca juga: Cara Setiap Zodiak Menyimpan dan Mengatur Keuangan, Bagaimana dengan Zodiakmu?
Untuk menghadapi situasi perekonomian yang sulit seperti saat ini, maka diperlukan edukasi untuk meningkatkan literasi terkait perencanaan keuangan.
Langkah ini dianggap penting demi melindungi diri dari munculnya situasi tak terduga seperti Covid-19 di masa mendatang.
Perlu diketahui, saat seseorang memperoleh literasi keuangan, tentunya ia akan memiliki fondasi yang lebih kuat dalam mempersiapkan dan melindungi keuangan yang dimiliki saat ini untuk menghadapi 'kemunduran dunia' yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba.
Secara global, banyak masyarakat yang menyadari bahwa pandemi memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung pada kesehatan finansial mereka secara individu.
Baca juga: Dukung Bisnis UMKM Berkelanjutan, BukuWarung Kuatkan Pencatatan Keuangan Digital
Namun mirisnya, di Indonesia, saat ini pemahaman masyarakat terkait keuangan dan asuransi masih tergolong rendah.