TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengendalian pandemi dan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat bisnis jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi lebih lancar.
Kondisi ini tergambar dari kenaikan volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) yang cukup signifikan dari emiten plat merah bersandi JSMR di Bursa Efek Indonesia ini.
"Sepanjang bulan Oktober 2021 hingga minggu ketiga, Jasa Marga mencatat peningkatan volume LHR Jalan Tol Jasa Marga Group sebesar 40,69% jika dibandingkan dengan periode PPKM Darurat pada Juni-Agustus 2021," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (31/10/2021).
Sayangnya, dia belum membeberkan secara rinci mengenai angka volume lalu lintas kendaraan harian, serta ruas mana saja yang mencatatkan kenaikan lalu lintas paling tinggi.
Yang pasti, dengan turunnya level PPKM di berbagai daerah serta melihat mobilitas masyarakat sejak September 2021, Dwimawan menyebut bahwa Jasa Marga memproyeksikan peningkatan pendapatan tol meskipun terjadi tekanan pada masa PPKM.
"Jasa Marga fokus memperbaiki kinerja seiring dengan meningkatnya pendapatan tol," sambungnya.
Adapun saat ini Jasa Marga tengah mensinergikan tiga lini bisnis, yakni lini bisnis konsesi jalan tol, lini bisnis pengoperasian jalan tol, serta lini bisnis prospektif untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh rantai nilai perusahaan.
Dwimana merinci, pada lini bisnis konsesi jalan tol, Jasa Marga akan mengoptimalkan aset yang dimiliki dan memperbaiki fundamental atas seluruh ruas jalan tolnya.
Baca juga: Gandeng BNSP, Kementerian PUPR Uji Asesor Badan Usaha Jasa Konstruksi
Sedangkan pada lini bisnis pengoperasian jalan tol, Jasa Marga mendorong inovasi di bidang teknologi terkait Electronic Toll Collection (ETC), Intelligent Transportation System (ITS), dan Intelligent Maintenance System (IMS) untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan operasional. "Salah satunya dengan meluncurkan Jasa Marga Toll Road Command Center dan Aplikasi Travoy 3.0," ungkap Dwimawan.
Selanjutnya pada lini bisnis prospektif, Jasa Marga berupaya memperkuat bisnis pengelolaan rest area serta sewa iklan dan utilitas melalui perbaikan proses bisnis secara berkesinambungan.
Berbarengan dengan itu, Jasa Marga terus menambah panjang portofolio jalan tol yang dioperasikannya. Sepanjang tahun ini, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 55,6 kilometer (KM).
Terdiri dari Jalan Tol BORR seksi IIIA (Sp. Yasmin-Sp. Semplak) sepanjang 2,8 km, Jalan Tol Cinere-Serpong Seksi I (Serpong-Pamulang) sepanjang 6,5 km, Jalan Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran sepanjang 13,9 km, serta Jalan Tol Balikpapan – Samarinda seksi 1 (KM 13-Samboja) dan 5 (KM 13-Sepinggan) sepanjang 32,4 km.
"Hingga akhir tahun 2021, Jasa Marga menargetkan pengoperasian Jalan Tol Manado-Bitung seksi 2B (Danowudu-Bitung) sepanjang 12,6 km," tambah Dwimawan.
Adapun untuk memuluskan rencana bisnisnya, hingga semester pertama 2021, Jasa Marga sudah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 2 triliun.
Secara keseluruhan, hingga saat ini Jasa Marga menguasai market share sebesar 51% dari total jalan tol operasi di Indonesia, atau sepanjang 1.246 Km. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki Jasa Marga saat ini telah mencapai 1.603 Km di seluruh Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul PPKM diperlonggar, volume lalu lintas jalan tol Jasa Marga (JSMR) naik hingga 40,69%