Selain itu, Ariguna mengingatkan, secara ekonomi perputaran ekonomi di Jakarta, 60 persennya berada di Jakarta Utara. Tapi, anggota HIPMI di Jakarta Utara, malah sedikit.
"Nanti saya juga akan merekrut anggota anggota baru supaya kita bisa meningkatkan potensi yang ada di utara ini," janjinya.
Untuk menarik pemilih, Ariguna memberikan program dengan membentuk grup food and beverage (FnB) yang sebelumnya belum pernah dimiliki HIPMI Jaya.
Hal ini mendapatkan animo yang cukup besar. Baru dua minggu dibuat, sudah terkumpul lebih 200 peserta.
"Kita lihat, pengusaha-pengusaha ini benar sekali masuk di bidang bisnis makanan walaupun core bisnis mereka ada yang di pertambangan energi, migas, konstruksi dan lainnya tapi ternyata mereka di sini memiliki restoran, punya bisnis kuliner," bebernya.
Grup ini akan membuat para pengusaha saling bersinergi. Sehingga, perekonomian juga terus berjalan dan berputar.
"Saya juga berusaha untuk mendapatkan sertifikasi halal dan izin dari BPOM dalam jangka dekat. Ini saya lakukan untuk membantu HIPMI Jaya pada keseluruhan," beber peraih gelar Bachelor of IT dan Master of IT di Queensland University of Technology, Brisbane, Australia serta MM (Keuangan) di PPM Manajemen ini.
Ariguna mengaku sudah melakukan audensi dengan direktur bidang sertifikasi halal LPPOM MUI. Sudah pula digelar bimbingan teknis terhadap 40 orang pelaku usaha dari anggota HIPMI.
"Kita ingin anggota ini sehingga bisa memiliki sertifikasi halal gratis. Alhamdulillah ini sudah disetujui. Mudah-mudahan sebelum Desember sudah ada 10 anggota HIPMI Jaya yang mendapat sertifikasi halal gratis," ucap Ariguna.
Menurutnya, sertifikasi halal dan izin edar diperlukan lantaran belakangan, viral berita bahwa UMKM yang menjual frozen food tanpa izin edar bisa diancam denda Rp4 miliar.
"Ini kan kasihan mereka, temen-temen UMKM kok didenda. Ini viral di kalangan HIPMI. Banyak akun di medsos yang tag kami, mempertanyakan bagaimana peran HIPMI JAYA untuk membantu membimbing para UMKM itu," bebernya.
Ariguna menyatakan akan maju untuk melakukan audiensi dengan Kepala BPOM Penny Lukito.
Tujuan akhirnya, melakukan pembimbingan bagi UMKM untuk mendapat sertifikasi dari BPOM. Dia sudah melayangkan surat.
"Sekarang kita masih menunggu ada waktu dari ibu Kepala BPOM, karena kita tahu beliau sangat sibuk sekali," tandasnya.