Laporan Wartawan Kontan, Dina Mirayanti Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonomi dan keuangan digital di Indonesia akan meningkat pesat. Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi perbankan digital dan digital banking tahun 2022 akan mencapai lebih dari Rp 48.000 triliun atau meningkat sekitar 21,8% dari proyeksi tahun ini sebesar Rp 40.000 triliun.
Transaksi e-commerce diperkirakan akan mencapai Rp 530 triliun atau meningkat 31,4% dari proyeksi transaksi 2021 sebesar Rp 403 triliun. Sedangkan transaksi uang elektronik diprediksi akan mencapai Rp 337 triliun atau meningkat 14,3% dari tahun ini yang ditargetkan Rp 289 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional.
"Konsolidasi industri sistem pembayaran diperkuat untuk membangun ekosistem antara perbankan digital, fintech, e-commerce membentuk unicorn Indonesia yang tangguh," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan BI, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Bank Mandiri Optimalkan Dana Pihak Ketiga dan Tekan Biaya Dana Lewat Digitalisasi
BI akan membangun infrastruktur sistem pembayaran yang modern, termasuk perluasan QRIS dengan target tambahan 15 juta pengguna tahun 2022, kerjasama QRIS antarnegara, pengembangan SNAF dan BI Fast.
Baca juga: Saat Pandemi, Transaksi Digital Maju Pesat, Nilainya Rp 3.910 Triliun Hingga Oktober 2021
BI juga akan melanjutkan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah, bansos G2P 4.0, moda transportasi, serta digitalisasi UMKM dan pariwisata.
Selain itu, BI juga akan menyiapkan rupiah digital sebagai alat pembayaran yang sah bagi NKRI.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul BI prediksi transaksi digital banking akan tembus Rp 48.000 triliun pada 2022