Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan kalau keberadaan konsultan regional harus memberikan kontribusi yang nyata dalam pencapaian efektivitas dan akselerasi pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan dana hibah on-granting di daerah.
Sehingga, proyek dapat melayani petani secara luas (outreach minded) dan mencapai manfaat secara optimal bagi petani (benefit minded).
"Konsultan regional juga membantu proyek dalam mengelola pengetahuan (knowledge management) dengan mengumpulkan dan mendokumentasikan pengetahuan, pembelajaran, dan pengalaman yang dihasilkan dari pelaksanaan proyek, untuk kemudian menyebarluaskannya melalui berbagai kemasan dan media," kata SYL-sapaannya-.
Menurut SYL, ilmu-ilmu dan pengetahuan yang bersifat local specific yang berguna untuk disebarkan di wilayah lain yang setipe, akan sangat bermanfaat dalam penguatan pengayaan rekomendasi teknis.
"Ouput-nya menjadi lebih beragam, lebih kaya dan mendorong manfaat yang lebih besar pagi petani dan penyuluh," beber Menteri Asal Sulawesi Selatan tersebut.
SYL mejelaskan, penyebaran informasi tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai saluran, media sosial dan arus informasi yang lain.
Hal ini diharapkan akan membuat arus informasi dan pengetahuan antar propinsi, antar kabupaten, antar BPP, sampai dengan antar penyuluh menjadi lebih produktif dan diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas di semua lini penggerak pembangunan pertanian.
"Terakhir, diharapkan konsultan membantu merumuskan rencana exit strategi IPDMIP di daerah-daerah. Semua kegiatan diharapkan dapat terjamin keberlanjutannya, tidak hanya sebatas masa proyek saja. Dengan demikian maka manfaat kepada petani juga akan berlanjut bahkan akan terus meningkat," cetus Mentan SYL.