TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tahun 2021 segera berakhir, pada 2022 mendatang ada sejumlah sektor dan saham diprediksi bakal bersinar.
Prospek saham tersebut bakalan 'kinclong' atau mengilau dan jadi incaran para investor.
Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, salah satu sektor yang menarik adalah sektor consumer non-cyclical atawa barang konsumsi primer, dalam hal ini adalah subsektor plantation alias perkebunan.
Sektor barang konsumsi primer
Sejumlah sentimen diyakini bakal mendorong kinerja sektor ini. Pertama, adanya penurunan produksi dari Malaysia, yang merupakan salah satu produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terbesar di dunia.
Kedua, peningkatan konsumsi biofuel, yang ditandai dengan mulai adanya transisi B30 ke B40. Ini bisa mendorong harga CPO.
Baca juga: Sempat Menghijau, IHSG Hari Ini Anjlok 74,36 poin ke 6.533,93
Ketiga, adanya wacana penghentian ekspor CPO dan mendorong hilirisasi oleh pemerintah Indonesia. Indonesia sebagai produsen terbesar bisa mengerek harga CPO, karena permintaan sebenarnya masih tinggi.
Saham pilihan di sektor ini antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
Sektor barang konsumsi nonprimer
Sektor consumer cyclical atau sektor barang konsumsi nonprimer dengan subsektor broadcasting. Sentimen di sektor ini adalah adanya shifting dan meningkatnya penggunaan layanan streaming over the top (OTT).
Ada pula peningkatan konten produksi digital. Ditambah, adanya pergeseran masyarakat dari hiburan yang bersifat konvensional ke media online.
Saham pilihan di sektor ini antara lain PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Baca juga: IHSG Minus 2,36 Persen Dalam Sepekan, Dipengaruhi Varian Baru Covid-19
Subsektor electronic retail
Ketiga, sektor electronic retail. Sentimen dari sektor ini adalah sistem bekerja dari rumah (WFH) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ke depan masih akan tinggi.