Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di dunia industri nasional, mencapai 682 ribu orang per tahunnya.
Hal tersebut terjadi seiring dengan terus meningkatnya kinerja sektor industri Indonesia.
Maka dari itu, lanjut Agus, salah satu pilar penting yang harus disediakan oleh pemerintah adalah SDM industri yang kompeten.
Baca juga: Berkomitmen pada Pengendalian Lingkungan, Perusahaan Ini Raih Penghargaan Industri Hijau Kemenperin
Penyediaan SDM ini telah menjadi agenda Presiden sebagaimana di sampaikan dalam Rapat Terbatas terkait Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.
"Perlu adanya penyelarasan supply dan demand dalam penyediaan SDM industri kompeten. Namun, jumlahnya yang sangat sedikit dibandingkan dengan demand yang ada," ucap Menperin Agus di Jakarta, Rabu (1/12/2021).
"Kita memproyeksikan kebutuhan SDM industri setiap tahunnya sebesar 682.000 orang," sambungnya.
Untuk itu, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSSMI) menyelenggarakan Pekan Vokasi Industri yang resmi dibuka pada hari ini.
Baca juga: PDUI dan Le Minerale Berkomitmen Edukasi Pola Hidup Sehat pada Masyarakat Indonesia
Pekan Vokasi Industri atau Industrial Vocational Week ini merupakan acara kolaborasi BPSDMI Kemenperin dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Pemerintah Jerman, dan Kadin Indonesia sebagai langkah strategis untuk memenuhi 682.000 kebutuhan SDM industri per tahun.
Acara yang berlangsung mulai tanggal 1 hingga 7 Desember 2021 ini terdiri dari beberapa kegiatan.
Yakni meliputi diantaranya pelatihan di tempat kerja, Workshop Cost and Benefit Analysis, Coaching Clinic Super Tax Deduction, Webinar, Penandatanganan MOU dengan Mitra Industri dan Mitra Luar Negeri sekaligus meresmikan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0).
Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Jaga Kesehatan Fisik dan Finansial, Fakultas Vokasi UKI Gelar Webinar Nasional
Pada Pekan Vokasi Industri ini, Kemenperin-GIZ Jerman menjaring animo Industri melalui peluncuran sebuah platform terintegrasi bernama Virtual Market Place.
Platform tersebut dapat dimanfaatkan sebagai wadah industri dalam mencari calon tenaga kerja yang potensial sekaligus sebagai referensi bagi Kemenperin dalam memberikan fasilitasi.
Selama ini, BPSDMI telah berkolaborasi baik dengan institusi dalam negeri maupun luar negeri seperti dari Swiss, Jerman, Singapura, Australia, Taiwan, dan Jerman.
Dari program kerja sama tersebut, BPSDMI telah bermitra dengan setidaknya 5.678 industri dan badan usaha dalam memenuhi kebutuhan industri.
"Saya juga merasa bangga pada akhirnya, pada rangkaian acara Pekan Vokasi Industri ini, Kemenperin dapat meresmikan Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0 sebagai akselarator transformasi industri 4.0 di Indonesia," pungkas Menperin Agus.
Sebagai informasi, PIDI 4.0 merupakan pusat pembelajaran manufaktur digital yang membantu perusahaan mengembangkan operasi, desain, dan produktivitas perusahaan di seluruh rantai nilai yang dijalankan dengan konsep kemitraan dan kerja sama.
Di mana, kerja sama tersebut dilakukan antara pemerintah dan swasta serta melibatkan para pelaku usaha industri, technology provider, service provider, accelerator, institusi litbang dan seluruh stakeholder industri 4.0.