Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Sepanjang Januari-September 2021, nilai perdagangan Indonesia-RRT mencapai 85,3 miliar dolar AS.
Nilai ekspor Indonesia ke RRT terbilang tinggi di angka USD 42,8 miliar dengan pertumbuhan 59,7% dibandingkan total ekspor Indonesia ke RRT di tahun 2020.
Total nilai impor Indonesia di tahun 2021 di angka USD42,5 miliar juga naik 46,5% dibanding tahun lalu.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengatakan, potensi nilai perdagangan bisa ditingkatkan melalui kerjasama seperti pengembangan ekonomi digital.
Baca juga: Mantan Juru Bicara Kementerian Perdagangan Diangkat Jadi Komisaris Infradigital
"Indonesia dan RRT perlu meningkatkan potensi kerjasama ekonomi digital karena Indonesia menargetkan 12% keseluruhan PDB dari sektor tersebut," kata Djauhari Oratmangun saat media Gathering ‘Updates from Indonesia di Tiongkok melalui keterangan pers tertulis, Sabtu (4/12/2021).
Lalu di bidang investasi, Djauhari melihat pentingnya sinergi Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative pada 4 koridor ekonomi, yaitu: Economic and Business Hub for ASEAN (Sumatera Utara), Energy and Miniral Hub (Kalimantan Utara), Hightech and Creative Economny Hub (Bali) dan Pacific Rim Economy Hub (Sulawesi Utara).
"Juga kerja sama proyek-proyek non koridor ekonomi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Two Countries Twin Parks diharapkan dapat diaktualisasi di akhir tahun 2022," katanya.
Sementara di sekor pendidikan, per tahun 2020 terdaftar 15,670 mahasiswa melaksanakan studi di RRT.
Namun demikian banyak dari mereka terpaksa kembali ke Indonesia karena pandemi dan terpaksa melaksanakan studi secara online. Dubes berharap agar mahasiswa Indonesia dapat segera melanjutkan kembali studinya di RRT secara offline.
Baca juga: Mantan Menteri Perdagangan Beberkan Enam Sumber Kekuatan Megatrend
Dalam kesempatan yang sama, Dubes Djauhari juga mempromosikan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara dengan aturan kesehatan yang telah berlaku sejak 14 Oktober 2021 sesuai prinsip Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Harapannya, dengan membuka Bali bagi 19 negara termasuk RRT melalui penerbangan internasional ke Bali dan Riau, dapat menggairahkan kembali sektor ekonomi pariwisata.
Dalam konteks hubungan ASEAN-China, Dubes Djauhari sampaikan bahwa ASEAN telah mencapai konsensus untuk meningkatkan hubungan dengan RRT ke tingkat Comprehensive Strategic Partnership dalam dokumen ASEAN-China Strategic Partnership Vision 2030 guna mendukung implementasi Rencana Aksi ASEAN-China Strategic Partnership for Peace and Prosperity (2021-2025).
Harapannya, peningkatan hubungan ini dapat meningkatkan kepercayaan strategis dalam upaya kerjasana yang saling menguntungkan demi stabilitas di kawasan