Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Produsen es krim, PT Yili Indonesia Dairy berinvestasi sekitar Rp 1,9 triliun dari rencana totalnya sebesar Rp 2,5 triliun, akan membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia.
PT Yili Indonesia Dairy merupakan anak usaha dari Yili group asal Tiongkok. Yili Group selaku perusahaan pengolahan susu terbesar di Asia dan lima besar di dunia.
Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 159 ton per hari, dengan proyeksi menghasilkan 4 juta es krim per hari setelah realisasi investasi tahap dua.
Baca juga: Menperin Harap Implementasi Teknologi 4.0 Bisa Jadi Investasi Penting Bagi Industri
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, memandang kehadiran PT Yili Indonesia Dairy dalam memproduksi es krim Joyday adalah suatu strategi bisnis yang tepat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk susu olahan, khususnya es krim yang berkualitas.
"Ekspansi ini dibutuhkan Indonesia. Tidak hanya menambah nilai ekonomi, tetapi juga menambah serapan tenaga kerja. Kami berharap, dari tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 270 orang ini akan terus bertambah sesuai dengan tergetnya yang akan mencapai 5.000 orang," tutur Agus, Jumat (10/12/2021).
Komisaris Yili Group Pan Gang, menyampaikan kedepannya Yili Group akan terus meningkatkan inovasi produk, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
"Yili Group juga akan berpartisipasi secara aktif ke dalam pengembangan ekonomi lokal dan bekerja sama dengan mitra untuk memberi manfaat bagi lebih banyak orang di Indonesia," ungkap Gang.
Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik yang besar, pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 17 hektare ini juga akan membidik pasar ekspor ke wilayah Asia Tenggara, yang diawali ke Thailand pada pertengahan Desember 2021.
Baca juga: Jokowi Nilai Perlunya Pelayanan Investasi yang Cepat dan Efisien Tanpa Ongkos Khusus
Perusahaan telah memiliki sertifikasi ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan.
"Penanaman modal PT Yili di Indonesia menjadi gerbang pembuka bagi investasi perusahaan selanjutnya di masa depan. Mengutip pepatah kuno dari Lao Tzu, perjalanan seribu mil harus dimulai dengan satu langkah," jelas Menperin.
Di samping itu, investasi PT Yili juga akan memacu kontribusi industri makanan dan minuman (mamin) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Apalagi, industri mamin merupakah salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.
"Industri makanan dan minuman juga sebagai motor utama kepada pertumbuhan industri pengolahan nonmigas karena didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang terus meningkat," terang Agus.