Walaupun terkena dampak pandemi Covid-19, PDB industri mamin masih mampu tumbuh sebesar 3,49 persen pada triwulan III Tahun 2021, sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 3,51 persen.
Baca juga: BI Sebut Pandemi Buka Peluang Arus Investasi Masuk ke RI
"Pada periode yang sama, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 38,91 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas, sehingga menjadikannya subsektor dengan kontribusi PDB terbesar," sebut Menperin.
Pada periode Januari-Oktober 2021, ekspor dari industri mamin mencapai 36,9 miliar dolar AS, naik 52 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar 24,2 miliar dolar AS.
Bahkan, industri mamin mampu menarik investasi sebesar Rp 48,5 triliun sampai dengan triwulan III tahun 2021 dan secara keseluruhan menyerap tenaga kerja sebanyak 1,1 juta orang.
Menperin juga menyambut baik dan berterima kasih atas kontribusi PT Yili untuk turut serta membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19 melalui program vaksinasi bagi anak sekolah usia 12-17 tahun di Kabupaten Bekasi.
"Indonesia dinilai berhasil menjadi salah satu negara yang mampu mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 hingga level 1. Ekonomi Indonesia, termasuk sektor industri telah mulai pada tahap pemulihan," jelasnya.