"Pemerintah juga diharapkan dapat segera merealisasikan program Vaksinasi Booster," ujar Alphon.
Menurutnya, pemberlakuan disiplin prokes secara ketat dan konsisten serta percepatan program vaksinasi telah berhasil menyeimbangkan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
"Itu terbukti berhasil mengendalikan jumlah kasus positif Covid-19 yang mana bersamaan dengan tetap bergeraknya perekonomian," imbuh Alphon.
Sedangkan mengenai potensi dampak masuknya omicron di Indonesia terhadap bisnis pusat belanja, Alphon belum membuka proyeksinya.
Baca juga: Jokowi Sebut Masuknya Varian Omicron ke Indonesia Tidak Terelakkan
Sekadar catatan, merujuk Kontan.co.id, APPBI sebelumnya menyebut bahwa tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan mengalami tren kenaikan, sejak pemerintah memberlakukan berbagai pelonggaran mobilitas masyarakat mulai Agustus 2021 lalu.
APPBI pun memperkirakan rata-rata tren kunjungan ke pusat perbelanjaan akan ditutup pada level 70% sampai tutup tahun nanti.
Hingga November lalu, tingkat rata-rata kunjungan ke pusat perbelanjaan sudah mencapai sekitar 60%.
APPBI berharap, dengan banyaknya promo belanja menjelang libur Natal dan Tahun baru dapat turut menopang peningkatan kunjungan serta penjualan di pusat perbelanjaan.
"Rata-rata tingkat kunjungan pada tahun 2021 adalah sebesar kurang lebih 70%, yaitu lebih tinggi dari rata-rata tingkat kunjungan pada tahun 2020 lalu yang hanya sekitar 50% saja," ungkap Alphonzus. (Ridwan Nanda Mulyana)